Jumat 03 Oct 2025 15:54 WIB

Marak Kasus Keracunan MBG, Pemprov Jakarta Temukan Ada SPPG tak Jalankan SOP

Kasus keracunan akibat MBG sudah empat kali terjadi di wilayah Jakarta.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Peserta Aksi yang tergabung dalam Suara Ibu Peduli Makan Bergizi Gratis (MBG) menggelar aksi di kawasan Monumen Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025). Dalam aksinya, mereka menyoroti sejumlah persoalan program MBG yang bermasalah diantaranya menimbulkan korban keracunan, standar kualitas yang rendah hingga risiko penyalahgunaan anggaran. Karena itu, mereka menuntut pemerintah untuk segera mengevaluasi secara menyeluruh program tersebut. Diantaranya penyaluran MBG dilakukan secara bertahap dan dimulai dari keluarga pra-sejahtera agar tepat sasaran, prioritas penyaluran MBG kepada keluarga di desa dan perkotaan yang rentan krisis pangan dan gizi hingga transparansi program yang melibatkan masyarakat sipil sebagai pengawas independen untuk meminimalisir praktik KKN dalam program tersebut.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Peserta Aksi yang tergabung dalam Suara Ibu Peduli Makan Bergizi Gratis (MBG) menggelar aksi di kawasan Monumen Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025). Dalam aksinya, mereka menyoroti sejumlah persoalan program MBG yang bermasalah diantaranya menimbulkan korban keracunan, standar kualitas yang rendah hingga risiko penyalahgunaan anggaran. Karena itu, mereka menuntut pemerintah untuk segera mengevaluasi secara menyeluruh program tersebut. Diantaranya penyaluran MBG dilakukan secara bertahap dan dimulai dari keluarga pra-sejahtera agar tepat sasaran, prioritas penyaluran MBG kepada keluarga di desa dan perkotaan yang rentan krisis pangan dan gizi hingga transparansi program yang melibatkan masyarakat sipil sebagai pengawas independen untuk meminimalisir praktik KKN dalam program tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus dugaan keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) marak terjadi di berbagai daerah, termasuk di Jakarta. Berdasarkan catatan Republika, setidaknya kasus keracunan akibat MBG sudah empat kali terjadi di wilayah Jakarta.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi Jakarta, Hasudungan Sidabalok, mengatakan adanya kasus keracunan itu tentu menjadi atensi. Apalagi, kasus keracunan itu tidak hanya satu kali terjadi, melainkan berkali-kali.

Baca Juga

Ia menyatakan, pihaknya memiliki tugas untuk mengawasi bahan pangan segar. Menurut dia, pihaknya rutin melakukan pemantauan bahan pangan yang digunakan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di wilayah Jakarta. "Kemudian kita juga sudah mengecek ya, terkait dengan SOP," kata dia di Balai Kota Jakarta, Jumat (3/10/2025).

Ia menyebutkan, SOP yang menjadi fokus pemantauan adalah terkait bahan baku hingga proses pendistribusian ke sekolah. Pihaknya juga melakukan pemeriksaan laboratorium untuk setiap bahan baku yang digunakan.

Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan bahan baku pangan yang digunakan mencukupi secara gizi, bebas dari mikroba dan formalin, termasuk memastikan kelayakan makanan tersebut. "Ada indikasi busuk atau tidak," kata dia.

Hasudungan mengatakan, pemantauan itu rutin dilaksanakan setiap sepekan dua kali ke berbagai lokasi SPPG di Jakarta, yang jumlahnya mencapai sekitar 135 unit. Dalam sepekan, setidaknya terdapat 10 lokasi yang dipantau oleh Dinas KPKP.

Berdasarkan pemantauan rutin yang dilakukan, Dinas KPKP masih menemukan adanya SPPG yang tidak mematuhi SOP. Padahal, SOP itu telah disiapkan oleh BGN.

"Sebenarnya kalau SOP sudah ada dari BGN, sudah jelas, tetapi ketika kami melakukan monitoring, ternyata SOP tersebut kurang dilaksanakan dengan baik," ujar Hasudungan.

Ia menjelaskan, temuan SOP yang tak dipatuhi itu antara lain ketika proses pengolahan makanan dilakukan. Selain itu, proses distribusi makanan juga menjadi sorotan Dinas KPKP.

"Kadang-kadang udah selesai diolah, untuk mendistribusikan itu sebenarnya untuk di suhu ruang itu itu kan maksimal kan 4 jam. Kadang-kadang karena mungkin saking banyak produksinya, jadi tidak cepat-cepat didistribusikan ke sekolah. Jadi sudah mulai agak kurang baik," kata dia.

Diketahui, terdapat empat kasus keracunan akibat MBG di wilayah Jakarta. Terkini, sebanyak 21 siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap MBG pada Selasa (30/9/2025).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement