Jumat 03 Oct 2025 16:48 WIB

Rektor Cyber University Bongkar Kriptografi Kuantum dan QRNG dalam Mengamankan Data di Era Kuantum

Quantum Computing bukan hanya peluang, tetapi juga tantangan strategis.

Gunawan Witjaksono, Ph.D, Rektor Cyber University.
Foto: Cyber University
Gunawan Witjaksono, Ph.D, Rektor Cyber University.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangkaian acara Qiskit Fall Fest 2025 yang digelar di Cyber University, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025), Gunawan Witjaksono, Ph.D, Rektor Cyber University, turut menyampaikan materi penting bertajuk Quantum Cryptograpy – Development of QRNG (Kriptografi Kuantum - Pengembangan QRNG).

Membuka presentasinya, Gunawan menekankan, teknologi kuantum sudah memengaruhi kehidupan sehari-hari dalam berbagai aspek, bahkan di luar imajinasi beberapa dekade lalu.

Menurutnya, kuantum akan memainkan peran yang lebih signifikan di masa depan, menciptakan revolusi di bidang komputasi, keuangan, kesehatan, bioteknologi, komunikasi, militer, pertahanan, hingga eksplorasi ilmiah.

Gunawan juga menyoroti pentingnya kriptografi dalam era digital saat ini. “Hampir semua aktivitas kita menggunakan sistem komunikasi yang menyimpan informasi sensitif, baik itu keuangan, politik, bisnis, maupun privasi. Tantangan baru muncul dengan hadirnya komputer kuantum, yang memiliki kemampuan memecahkan sistem enkripsi konvensional dengan kecepatan luar biasa,” jelasnya dalam keterangan Jumat (3/10/2025).

Untuk itu, Gunawan menekankan perlunya sistem enkripsi baru yang mampu melindungi data dari ancaman komputer kuantum. Ia menyebut salah satu terobosan yang sudah dikembangkan adalah quantum-proof encryption (enkripsi anti-kuantum) dari IBM Quantum.

Namun, ia menambahkan, tidak semua negara memiliki akses terhadap teknologi ini, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi negara berkembang seperti Indonesia.

Melalui pemaparannya, Gunawan mengajak peserta Qiskit Fall Fest 2025 lebih memahami pentingnya Quantum Random Number Generator (QRNG) dan teknologi kriptografi kuantum lainnya, sekaligus menekankan urgensi membangun teknologi pengamanan data di dalam negeri.

“Jika Indonesia ingin berdaulat dalam dunia digital, kita harus mulai menguasai dan mengembangkan teknologi kriptografi kuantum agar keamanan data nasional tetap terjaga di era superkomputer kuantum,” tegas Gunawan.

Materi yang disampaikan Rektor dari Cyber University yang terkenal sebagai The First Fintech University in Indonesia ini semakin menegaskan Quantum Computing bukan hanya peluang, tetapi juga tantangan strategis, khususnya dalam hal keamanan informasi yang krusial bagi bangsa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement