Rabu 08 Oct 2025 13:39 WIB

Polri Tegaskan Terbuka Terima Kritik Masyarakat

Polri mengerahkan sumber daya untuk menyukseskan program-program pemerintah.

Polri menggelar Dialog Publik di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Rabu (8/10/2025) siang.
Foto: Polri
Polri menggelar Dialog Publik di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Rabu (8/10/2025) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Polri menegaskan telah melakukan transformasi untuk mengikuti perkembangan yang terjadi. Transformasi ini bahkan kini dipercepat untuk merespons perubahan sosial.

"Kita terbuka dengan semua kritik dan saran dari masyarakat, termasuk tuntutan untuk melakukan perubahan," kata Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Karopenmas Divisi Humas Polri, dalam Dialog Publik di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Rabu (8/10/2025) siang.

Karopenmas menegaskan, Polri mengerahkan semua sumber daya untuk menyukseskan program-program pemerintah. Namun ia mengingatkan, komunikasi atas program-program pemerintah tidak bisa hanya dilakukan Polri, perlu kolaborasi dengan semua kementerian dan Lembaga (K/L).

"Ada gap dalam memahani persepsi reality, ini yang harus diisi oleh humas-humas K/L. Jangan sampai diisi oleh penyebar hoaks," kata Brigjen Pol. Trunoyudo.

Karopenmas Divisi Humas Polri mengakui dari ujung kaki sampai ujung kepala anggota Polri dibiayai oleh negara. Karena itu, ada unsur akuntabilitas dan transparansi di dalamnya.

Bukan Hanya Polri

Sebelumnya Direktur Great Institute Dr. Syahganda Nainggolan mengemukan, tantangan kepolisian sebagai tembok demokrasi tidak mudah.

Menunjuk gejolak yang terjadi pada akhir Agustus, Syahganda menegaskan bahwa yang harus direformasi seharusnya bukan hanya Polri, tetapi juga TNI, Kejaksaan, dan lembaga-lembaga kenegaraan dan pemerintah lainnya.

"Reformasi harus menyentuh lembaga-lembaga lain, tidak bisa satu sektoral, Polri saja," tutur Syahganda.

Menurutnya, gejolak yang terjadi di akhir Agustus lalu adalah bentuk dari hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap negara, karena tidak adanya harapan masa depan yang lebih baik. Ia mengapresiasi langkah Polri yang terus membuka diri atas kritik dan saran dari semua unsur masyarakat, khususnya kelompok masyarakat kritis.

Sementara Tenaga Ahli Kedeputian I KSP, Feri Kusuma, mengakui program pemerintah yang dirumuskan dalam Asta Cita tidak akan terlaksana dengan baik, jika K/L tidak mengkomunikasannya dengan masyarakat.

Ia mengapresiasi Polri yang terus membangun komunikasi yang kondusif untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap program-program pemerintah.

Diskusi Publik ini dihadiri oleh unsur kehumasan K/L, para pejabat kehumasan Polri baik di Mabes maupun Polda di seluruh tana air.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement