REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia Tbk kini sedang mengevaluasi inisiatif bisnis anorganik. Ada 10 inisiatif pertumbuhan bisnis anorganik yang tengah dalam proses evaluasi.
Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen mengatakan, 10 inisiatif tersebut dilakukan pada beberapa segmen bisnis. Hal itu meliputi financial technology (fintech), e-commerce, serta ICT atau teknologi komunikasi.
"Sepuluh inisiatif itu tapi belum ada yang final. Kita butuh apa untuk pengembangan bisnis ke depan," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, (7/8).
Ia menambahkan, bila ada kebutuhan yang tidak bisa Telkom penuhi sendiri. Maka perseroan akan lakukan merger dan akuisisi. Hanya saja perseroan belum bisa menjelaskan lebih detail mengenai perkembangan inisiatif pertumbuhan bisnis anorganik tersebut.
Ada pun kinerja Telkom pada semester I 2017 masih cukup terjaga. Pendapatan perusahaan tumbuh 13,4 persen atau mencapai Rp 64,02 triliun. Sebelumnya pada periode sama tahun lalu hanya Rp 56,45 triliun.
Sementara itu, laba bersih perseroan menembus Rp 12,10 triliun pada semester pertama tahun ini. Angka tersebut tumbuh 21,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Harry menuturkan, kontribusi bisnis data, internet, dan IT Service meningkat hingga 42,4 persen terhadap keseluruhan pendapatan atau tumbuh 19,8 persen menjadi Rp 27,12 triliun. "Untuk pertama kalinya bisnis data, internet, dan IT Service melampaui pendapatan dari lini bisnis cellular, voice dan SMS yang hanya Rp 26,02 triliun," katanya.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement