REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) meluncurkan Sultra Modern Broadband Province. Direktur Network & IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin mengatakan proses pendirian Modern Province ini memakan waktu sekitar empat tahun, sejak tahun 2015. Sulawesi Tenggara kini sudah terhubung dengan jaringan 100 persen fiber optik.
Program yang diharapkan mampu memajukan perekonomian Sulawesi Tenggara tersebut diresmikan oleh Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Lukman Abunawasbersama Direktur Network & IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin serta Direktur Consumer Service Telkom Siti Choiriana di Kendari Sulawesi Tenggara, Kamis (3/10).
“Modern Broadband Province adalah program modernisasi jaringan tembaga ke jaringan fiber optik yang bertujuan agar pelanggan dapat menikmati layanan yang lebih baik, karena kualitas layanan berbasis fiber optik dapat menghadirkan performa yang jauh lebih mumpuni, bahkan hingga ke tahapan Internet of Things seperti Home Security dan lainnya,” ujar Zulhelfi Abidin.
Peresmian Sultra Modern Broadband Province yang menggunakan berbagai pemanfaatan Information and Communication Technology (ICT) tersebut menjadikan Sulawesi Tenggara sebagai Modern Broadband Province kedua di Kawasan Timur Indonesia. Setidaknya ada 17 IKK yang akan terhubung dengan fiber optik.
Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Lukman Abunawas mengapresiasi Sulawesi Tenggara yang sudah terhubung dengan jaringan 100 persen fiber optik. Dia mengharapkan kehadiran konektivitas fiber optik ini dapat mendukung peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang sejalan dengan visi Sulawesi Tenggara, yakni Terwujudnya Sulawesi Tenggara yang Aman, Maju, Sejahtera dan Bermartabat.
Keberadaan Modern Broadband Province tentunya memungkinkan digital life style dapat langsung dinikmati oleh masyarakat bahkan dari rumah sendiri. Demam IoT (Internet of Things) mendorong Telkom untuk memberikan layanan berkualitas bagi masyarakat sehingga dari dalam rumah pun produktivitas dan kreativitas tetap dapat dimaksimalkan.
Implementasi Modern Broadband Province akan semakin nyata dengan kualitas layanan yang semakin baik, sektor UKM ataupun industri lain. Industri di Sulawesi Tenggara dapat pula menikmati layanan digital ini untuk menggenjot produktivitas. Teknologi berbasis fiber optik mampu memberikan bandwidth lebih besar dan resiko gangguan lebih kecil.
Keberadaan infrastruktur yang lebih mumpuni ini diharapkan mampu dimanfaatkan oleh banyak pihak di wilayah yang mencakup 12 kabupaten, 175 kecamatan, 332 kelurahan , dan 1478 desa untuk memajukan perekonomian Sulawesi Tenggara. Modern Broadband Province ini menjadi bukti Sulawesi Tenggara siap menjadi kawasan modern dan siap bersaing dengan provinsi lain termasuk dengan kawasan lain di Pulau Jawa.