Jumat 06 Aug 2010 00:17 WIB

Terus Digoyang Firefox, IE Tetap Kokoh di Puncak

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Perang Browser (Ilustrasi)
Perang Browser (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hantaman bertubi-tubi dari pesaingnya seperti Mozilla Firefox, tak menghalangi Internet Explorer untuk tetap kokoh di puncak. Browser garapan microsoft itu berhasil mempertahankan pasar mereka dengan baik. Berdasar data statistik Net Application IE mampu menjaring pasar hingga 60.7 persen atau naik 0.4 persen selama bulan Juli 2010.

Berbanding terbalik, Firefox yang tampil gagah menantang IE justru menurun dengan perolehan pasar 22.9 persen atau turun 0.9 persen. Sedangkan Chrome yang fenomenal juga gagal memperbaiki posisi dengan hanya menjaring pasar 7.2 persen atau turun 0.08 persen.

Bagaimana dengan Safari dan Opera? Browser "kuda hitam" ini mampu mengembangkan diri meski tidak naik secara signifikan. Apple Safari mampu meraih pasar 5.1 persen atau naik 0.2 persen sedangkan Opera berhasil menjaring 2.45 persen atau naik tipis 0.2 persen.

Keberhasilan IE kembali menduduki puncak mematahkan segala prediksi pengamat tentang masa depan pasar browser. Maklum semenjak Firefox menggeliat, banyak anggapan yang mengatakan masa kejayaan IE telah habis. Namun, anggapan itu rupanya harus direvisi mengingat Firefox pada Aprli 2010 hanya meraih pasar 24.59 persen. Angka itu yang terendah dalam beberapa tahun belakangan.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada pertengahan Maret lalu, Microsoft berkomitmen untuk memperbarui versi uji coba IE9 setiap delapan pekan sekali hingga perusahaan meluncurkan versi beta kepada publik. Nampaknya, usaha microsoft berbuah hasil. IE kembali mendapatkan posisinya usai anjlok beberapa tahun belakangan.

Tapi lagi-lagi kesuksesan IE tak terlepas dari sistem bundel yang diterapkan Microsoft dalam penjualan sistem operasinya, Windows. Pengguna Windows otomatis akan menginstal IE dalam komputer.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement