REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengembang aplikasi (developer) lokal, rupanya tak kalah dengan developer dari negara lain. Shopping Planner karya Deded Syahril dan Enrich karya Fahma Waluya Roosmansyah, berhasil menarik perhatian pengguna Ovi Store--mal virtual yang dikembangkan Nokia.
''Dalam waktu 14 hari, Shopping Planner diunduh oleh pelanggan di 85 negara, sedangkan Enrich diunduh pelanggan di 75 negara, '' kata Upik Mudiyta Sidharta, Developer Relation Nokia Indonesia di Jakarta, Selasa. Upik melukiskan respon atas aplikasi karya developer Indonesia ini sangat membanggakan.
Shopping Planner merupakan semacam daftar belanja--disertai harga, yang akan menjadi panduan seseorang ketika akan berbelanja. ''Dengan panduan ini, kita bisa tahu apakah kita memiliki uang cukup ketika akan berbelanja,'' kata Deded.
Sementara Enrich merupakan aplikasi pelajaran bahasa Inggris untuk anak-anak. Dikembangkan Fahma yang masih berusia 12 tahun, Enrich menawarkan metode belajar berbahasa Inggris untuk anak-anak. Idenya muncul saat Fahma mengalami kesulitan mengajar adiknya yang berusia 6 tahun belajar berbahasa Inggris.
Enrich merupakan salah satu aplikasi dari sejumlah aplikasi yang dikembangkan peraih penghargaan Asia Pasific Information and Communication Technology Award International 2010. Selain Enrich, Fahma telah membuat lebih dari lima aplikasi berbasis flash lite, seperti mantap ( matematika anak pintar), doa anak muslim dan Asmaul Husna.
Selain dua developer tadi, ada sejumlah developer lain yang telah 'memajang' karya mereka di Ovi Store. Nokia Indonesia sendiri, kata Upik, terus mendorong developer lokal menciptakan aplikasi yang akan dipublikasikan dan didistribusikan melalui Ovi Store.
Upik menambahkan, guna mendorong lahirnya aplikasi-aplikasi karya developer lokal yang bisa menembus pasar global, Nokia telah mengembangkan serangkaian program. Antara lain melalui user experiencing ke kampus dan komunitas pengembang, pelatihan, inkubasi, termasuk dukungan teknis dan pembiayaan.
Langkah ini dilukiskan Upik membuah hasil menggembirakan. ''Dari berbagai kegiatan yang kami selenggarakan, sebanyak 25 persen telah merespon tawaran yang kami ajukan,'' katanya. Diantara peserta yang merespon tawaran Nokia--untuk mengembangkan aplikasi dan didistribusikan melalui Ovi Store, tercatat 75 persen peserta telah mempublikasika karya mereka di Ovi Store.