REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Berbeda dengan layanan terdahulu seperti Google Street View yang menuai protes, Google telah menyiapkan layanan baru diklaim bermanfaat bagi masyarakat dunia.
Layanan itu diberi nama Google Body Browser. Layanan yang menggunakan teknologi 3D ini memungkinkan masyarakat mengetahui seluk beluk tubuh manusia berikut dengan penelitian yang tengah berlangsung. Cara penggunaannya pun cukup mudah layaknya menggunakan layanan Google Earth.
Sayangnya, Google sampat saat ini belum juga memberikan komentar mengenai pengembangan layanan. Namun sebuah video yang muncul di dunia maya setidaknya menggambarkan kinerja layanan tersebut.
Dalam video tersebut dipaparkan Google menggunakan WebGL, browser yang memungkinkan gambar grafis 3D dapat digunakan pada halaman web biasa tanpa harus memasang plug in layaknya ketika menggunakan Flash atau Java.
Video itu juga menjelaskan bagaimana Google Body Browser digunakan untuk membedah tubuh manusia sekaligus mengidentifikasi organ, tulang dan kelompok otot. Salah seorang blogger yang menyaksikan demonstrasi itu menyatakan kegembiraannya dengan layanan baru Google. Menurut dia, keberadaan layanan terbaru dari Goolge mampu membantu pengembangan pendidikan anatomi tubuh mahluk hidup.
"Tahun lalu saya mendapat kesempatan untuk mengembangkan aplikasi browser berbasis open source yang memanfaatkan teknologi web3D untuk mempelajari tulang tubuh. Setelah menyaksikan bagaimana cara kerjanya, aplikasi ini benar-benar membantu siswa belajar tulang, saya pun memutuskan penggunaan web3D untuk pendidikan kedokteran," papar dia seperti dikutip dailymail, Jumat (17/12).
WebGL oleh sejumlah pengamat diharapkan mampu menjadi standar dalam versi baru browser internet. Firefox, dedengkot aplikasi browser berencana memasukan WebGL dalam garapan anyar yang direncanakan rilis tahun depan.
Pengamat juga menyatakan WebGL mampu mendorong terciptanya berbagai aplikasi web 3D. Sehingga diharapkan memunculkan suasana yang lebih produktif dan intuitif bagi pengakses dunia maya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika