REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perwakilan Path di Indonesia mengklarifikasi perihal pemberitaan media massa atas investasi perusahaan Bakrie Telecom di jejaring sosial tersebut.
Berdasarkan siaran pers Path yang diterima di Jakarta, Rabu (26/2), perwakilan Path Indonesia mencatat ada ketidakakuratan data yang dikutip oleh media terkait investasi yang dilakukan Bakrie Telecom.
"Terkait dengan berbagai pemberitaan media tentang investasi Bakrie Telecom di Path belakangan ini, kami mencatat adanya ketidakakuratan data yang dikutip oleh media. Dengan ini kami ingin memperjelas dan memberikan informasi yang akurat bagi rekan-rekan media," tulis humas Path Emmalee Kremer melalui siaran pers tersebut.
Emmalee Kremer menjelaskan bahwa Bakrie adalah salah satu diantara sejumlah investor yang berpartisipasi dalam investasi Seri C untuk Path.
Total dana investasi Seri C berjumlah sekitar 25 juta dolar AS atau Rp 304 miliar. Dari jumlah tersebut Bakrie Telecom hanya menjadi sebagian kecil investor. Sedangkan sebagian besar dana berasal dari beragam investor lain, seperti Greylock, Kleiner Perkins, Index Ventures, Insight Venture Partners, Redpoint Venture Partners dan First Round Capital.
Menurut pihak Path, investasi Seri C ini menjadikan total dana investasi di Path hingga saat ini (sejak 2010) mencapai 65 juta dolar AS dan membuat Bakrie Telecom menjadi stakeholder dengan bagian kurang dari satu persen di perusahaan.