REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan aplikasi pengayaan kosakata bahasa Indonesia.
Aplikasi ini bertujuan untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia yang hanya 100 ribu sampai detik ini.
"Sekarang ada peluncuran aplikasi untuk memperkaya bahasa Indonesia. Bahasa indonesia kita ini kosakatanya memang harus ditambah apalagi kita ingin bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional," ungkap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dalam acara 'Harmoni Bersama Masyarakat' di depan halaman FX Sudirman, Jakarta, Ahad (8/5). Salah satu sumbernya adalah dengan menyerap kosakata bahasa daerah.
Menurut Anies, banyak sekali kosakata daerah yang sudah diserap dalam bahasa Indonesia. Dia mencontohkan kata ‘santai’ yang berasal dari suku Komering, Sumatera Selatan.
Bahkan, saat ini masyarakat Indonesia sudah tidak ingat asal kata itu sebenarnya. Masyarakat Indonesia telah mengenalnya sebagai bagian kosakata bahasa Indonesia.
Aplikasi pengayaaan kosakata bahasa Indonesia ini memakai sistem dalam jaringan (daring). Program ini disediakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud.
Tujuannya, agar bisa melibatkan masyarakat untuk turut serta memasukkan kata-kata baru guna memperkaya khazanah kosakata bahasa Indonesia dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
"Dengan aplikasi ini masyarakat diundang untuk memperkaya," tegas Anies. Masyarakat hanya perlu memasukkan kosakata, makna dan asal daerah kosakata itu. Setelah terkumpul, Badan Bahasa Kemendikbud akan melakukan akurasi untuk memastikannya dengan harapan bisa digunakan nantinya.
"Dan kita targetkan dalam empat dan lima tahun ke depan dapat meningkat. Minimal bisa sampai dua kali lipat dari angka sekarang," jelas Anies.