REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keamanan rumah agaknya menjadi hal yang sedikit banyak diberi perhatian. Kebutuhan akan sekuritas agaknya dimanfaatkan PT Astra Graphia Information Technology (AGIT) untuk meluncurkan aplikasi on-demand keamanan pribadi.
Vice President Director AGIT, Wanny Wijaya mengatakan, melalui program Mytra masyarakat dapat mendapatkan personel pengamanan kapan dan dimana saja dengan mudah pada saat-saat tertentu. Dia melanjutkan, warga bisa mendapatkan personel pengamanan itu melalui smartphone melalui aplikasi Mytra Guard atau laman Mytra.id.
"Indonesia memiliki 132,7 juta pengguna internet aktif dengan mayoritas pengguna memanfaatkan aplikasi untuk memperoleh layanan on-demand. Hal ini yang mendorong kami meluncurkan platform layanan keamanan ini," kata Wanny Wijaya di Jakarta, Selasa (28/8).
Wanny mengatakan, pengguna nantinya bebas mengajukan permohonan layanan keamanan kapan saja. Dia melanjutkan, setelah melakukan pendaftaran dan memiliki akun, pengguna dapat langsung melakukan order untuk layanan keamanan.
Layanan yang dimiliki oleh Mytra terbagi menjadi dua kategori, Home Guard dan Event Guard dengan pembagian shift kerja Pagi antara pukul 06.00 hingga 18.00 dan malam mulai 18.00 sampai 06.00 wib. Begitu pula dengan Event Guard yang mempunyai dua giliran kerja antara 06.00 hingga 14.00 dan malam mulai 14.00 – 22.00 wib.
Mytra guard membanderol satu personel keamanan dengan shift minimal delapan jam dengan harga Rp 500 ribu. Sedangkan waktu kerja 12 jam dijajakan dengan harga Rp 600 ribu. Begitu juga dengan satu giliran kerja event guard yang bisa dinikmati dengan harga Rp 500 ribu.
Usai memesan, pengguna dapat melunasi pembayaran layanan melalui transfer antar bank. Setalah pembayaran dilakukan, pengguna lantas mengunggah melalui aplikasi untuk mendapatkan konfirmasi petugas keamanan yang dapat dihubungi. "Pembayaran saat ini masih transfer bank tapi nanti segala cara pembayaran akan disediakan," katanya.
Sayangnya, layanan ini baru tersedia di area Jakarta saja. Wanny mengatakan, kedepan layanan ini juga akan menyentuh kota-kota besar di Indonesia. "Kami masih membidik kota besar karena merekalah yang biasanya memiliki masalah keamanan," katanya.