REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan wakil presiden untuk pengembangan pengguna di Facebook Chamath Palihapitiya menyampaikan pernyataan yang mengejutkan mengenai media sosial. Berbicara pada sebuah acara baru-baru ini di Stanford Graduate School of Business, dia mengatakan bahwa media sosial telah menjadi alat yang merusak struktur sosIal dan bagaimana masyarakat bekerja.
Palihapitiya mencontohkan kampanye tipuan WhatsApp di India yang menyebabkan serangkaian penggeledahan. Namun, menurut dia, teknologi juga memiliki efek yang lebih halus terhadap cara manusia berinteraksi satu sama lain.
Pada kesempatan berbeda, kandidat doktor dalam bidang psikologi sosial dan studi gender, wanita dan seksualitas di Penn State Lizbeth M. Kim menuturkan media sosial memberikan masalah nyata dalam masyarakat. "Kami melihat sekelompok teoris menggunakan media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Youtube dalam merekrut anggota baru," ujar dia, dilansir dari Science Alert.
Penggunaan ponsel telah dikaitkan dengan depresi remaja dan upaya bunuh diri meski sekarang sudah ada telkologi kecerdasan buatan untuk diwaspadai oleh pengguna yang mungkin berisiko melakukan hal itu.
Di sisi lain, Kim menuturkan media sosial juga memiliki dampak positif. Media sosial membantu penyebaran informasi yang bermanfaat untuk masyarakat dan juga memungkinkan untuk membentuk komunitas antar berbagai kelompok sosial.
"Sulit untuk membuat klaim tunggal tentang efek media sosial pada hubungan modern," kata Kim.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg, berjanji untuk 'memperbaiki' Facebook. Ini merupakan tantangan pribadi yang Zuckerberg buat untuk dirinya di 2018 ini. Dalam unggahan di akun Facebook miliknya, Zuckerberg menyatakan telah membuat banyak kesalahan dengan kebijakan yang memaksa dan mencegah penyalahgunaan Facebook. Zuckerberg sendiri menyatakan tantangan bagi diri sendiri ini sudah ia buat sejak 2009, lima tahun sejak ia meluncurkan Facebook, demikian dilansir BBC pekan ini.
Zuckerberg menyatakan akan fokus pada beberapa isu penting. Ia menekankan langkah itu bertujuan melindungi masyarakat dari penyalahgunaan dan kebencian, pertahanan dari interferensi negara-negara, dan memastikan Facebook digunakan sebagai hal yang bermanfaat.
''Jika itu berhasil, 2018 akan berakhir dengan pencapaian lebih baik,'' tulis Zuckerberg.