REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Indonesia menjadi negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua dunia setelah Cina. Ocean Atlas 2007 mencatat, dalam satu tahun saja Indonesia memproduksi sampah plastik tidak terkelola baik sebanyak 3,22 juta metrik ton.
Parahnya, sekitar 0,48 juta hingga 1,29 juta metrik ton sampah plastik itu terbuang ke laut. Kondisi itu menggerakkan tiga mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) berkontribusi mengatasi masalah sampah plastik.
Mereka terdiri dari Yusroni, Junita Solin dan Novia Adistri Putri. Ketiganya menggagas pengembangan inovasi teknologi yang dinamai Plastic, yang merupakan sebuah aplikasi berbasis Android sebagai platform bagi masyarakat.
Aplikasi Plastic.
Utamanya, agar mereka bisa melakukan transaksi jual beli produk daur ulang limbah. Prototipe itu berhasil mengantarkan mereka menyabet tidak cuma satu, tapi dua penghargaan internasional di Thailand.