REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengatakan peluncuran aplikasi KRISNA generasi ketiga (KRISNA 3.0) merupakan momentum penguatan dan sinkronisasi akses data tentang perencanaan, penganggaran, dan kinerja instansi pusat serta daerah.
"Aplikasi KRISNA menjadi titik awal interkoneksi semua aplikasi yang dimiliki pemerintah saat ini dalam sistem e-government, sehingga dapat mendorong pembangunan prioritas yang tepat sasaran dan efisien," ujar Menteri Syafruddin saat menghadiri acara peluncuran aplikasi KRISNA 3.0 di Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Kamis (29/8).
Diketahui, KRISNA ialah Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran dengan mengintegrasikan sistem dari tiga kementerian. Yakni Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian PANRB untuk mendukung proses perencanaan, penganggaran, serta pelaporan informasi kinerja.
Menteri Syafruddin menjelaskan lompatan teknologi yang terjadi saat ini menuntut perubahan secara drastis dalam tata kelola pemerintahan. Untuk itu, diperlukan sistem perencanaan yang flleksibel, cepat, dan adaptif yang mampu menghadirkan terobosan inovatif agar prioritas pembangunan tercapai.
"Melalui sistem berbasis elektronik, perencanaan yang disusun pemerintah pusat dan daerah akan lebih efisien dan efektif sehingga kementerian, lembaga dan pemda dapat menjalankan program yang bermanfaat bagi masyarakat," paparnya.
Ia menilai peluncuran KRISNA 3.0 sebagai dasar penyelenggaraan Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Rencana Kerja dan Anggaran K/L dan Pemda. Aplikasi ini akan mendorong terwujudnya APBN yang fokus dan tepat sasaran sehingga setiap rupiah anggaran yang digunakan bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan masyarakat.