Kamis 07 Nov 2019 18:06 WIB

Kudo Resmi Ganti Nama Jadi Grabkios

Saat ini, Kudo bertransformasi dan berada di bawah naungan Grab Indonesia.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki  memberikan sambutan pada peresmian Hari Warung Nasional sekaligus peluncuran GrabKios di Jakarta, Kamis (7/11).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki memberikan sambutan pada peresmian Hari Warung Nasional sekaligus peluncuran GrabKios di Jakarta, Kamis (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform warung pintar Kudo telah berkontribusi dalam memajukan warung tradisional sejak pertama kali muncul pada Juni 2014. Kini, Kudo resmi bertransformasi menjadi GrabKios yang berada di bawah naungan Grab Indonesia.

"Kudo bergabung dengan keluarga besar Grab pada 2017," ungkap Head of GrabKios Agung Nugroho yang dulu merupakan CEO dan Co-Founder Kudo, dalam peresmian GrabKios di Jakarta, Kamis (7/11).

Baca Juga

Agung mengatakan Kudo mulai bertransformasi menjadi GrabKios sejak diakuisisi oleh Grab Indonesia pada Mei 2017 lalu. Sejak saat itu, kiprah Kudo dengan nama barunya GrabKios ini semakin luas dalam memajukan warung-warung tradisional melalui digitalisasi.

Pada Agustus 2018, GrabKios mulai menjalin kerjasama dengan OVO untuk emmudahkan transaksi para mitra GrabKios. Lalu pada Oktober 2018, fitur grosir hadir untuk memudahkan para mitra GrabKios dalam membeli berbagai produk grosis melalui aplikasi.

Memasuki Februari 2019, GrabKios semakin memperkuat komitmennya dalam memberdayakan warung tradisional dengan kampanye #MajuinWarung. #MajuinWarung merupakan gerakan sosial yang diluncurkan untuk memberdayakan warung-warung di Indonesia.

Pada Mei 2019, kerjasama dengan BNI memungkinkan GrabKios meluncurkan fitur kirim uang secara domestik. Fitur ini diluncurkan untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia.

"Lalu Oktober 2019, Kudo resmi rebranding menjadi GrabKios," tutur Agung.

Dengan wajah baru, Agung mengatakan GrabKios membawa misi untuk mewujudkan inklusi digital bagi para pelaku usaha warung tradisional. Inklusi digital ini merupakan tonggak awal dalam mewujudkan inklusi finansial.

"Inklusi finansial akan meningkatkan kesejahteraan," terang Agung.

Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan kehadiran GrabKios merupakan momen penting dalam perjalanan kolaborasi antara Grab dan Kudo sejak 2017 lalu. GrabKios saat ini telah menyatukan jaringan luas lebih dari 2,6 juta agen dan mitra warung kudo di lebih dari 500 kota dan kabupaten yang ada di Indonesia.

"Dengan hadirnya GrabKios, kami yakin hal ini dapat meningkatkan upaya kami untuk memberdayakan warung lebih baik lagi," lanjut Neneng.

Neneng berharap digitalisasi ini dapat membantu warung-warung tradisional untuk bisa lebih bersaing di era digital. Neneng juga mengatakan GrabKios bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dan mitra-mitra lainnya seperti Bulog dan Bank Mandiri untuk memprakarsai Hari Warung Nasional.

Hari Warung Nasional yang ditetapkan pada 7 November ini bertujuan untuk merayakan kontribusi warung bagi negara. Selain itu, Hari Warung Nasional ini juga bertujuan untuk menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat Indonesia agar tetap mendukung warung-warung lokal yang ada di sekitar mereka.

"Jangan pernah memandang sebelah mata peran luar biasa yang bisa dimainkan oleh warung dalam membangun Indonesia," terang Neneng.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement