REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dunia dikagetkan dengan bangkrutnya perusahaan raksasa Kodak dan terseok-seoknya Fujifilm. Mereka terlambat mengantisipasi trend kamera digital sehingga berada dalam kondisi sulit, kata seorang pengamat fotografi, Agus Riyadi.
Agus mengatakan perusahaan kamera seperti Nikon dan Canon memiliki platform kamera digital seperti kamera DSLR sedangkan Kodak dan Fujifilm lebih fokus menggenjot pasar kamera analog.
"Fujifilm dan Kodak adalah raja-raja kamera pada zaman dulu tapi mereka kurang sigap mengantisipasi perubahan digital. Dulu Canon dan Nikon bukan pemain penting tapi mereka sigap menyiasati perubahan dunia digital," katanya disela-sela jumpa media Mega Bazar Komputer 2012 (MBC) di Jakarta pada Rabu (29/2).
Meskipun demikian, Agus mengatakan pasar kamera analog tidak akan hilang, hanya jumlah kapasitas produksinya yang semakin kecil.
Pengguna lebih suka menggunakan kamera digital karena sistemnya penggunaan yang sederhana dan hasil pemotretan yang jauh lebih bagus.
Saat ini model kamera yang paling nge-trend adalah kamera digital dengan mirrorless yang dipelopori oleh Olympus. Agus mengatakan kamera mirrorless adalah kamera digital yang berukuran pocket tapi memiliki kemampuan memotret gambar dengan kualitas kamera DSLR.
"Harga kamera mirrorless tidak terlalu mahal seperti harga kamera DSLR dan kualitas gambar setara dengan DSLR. Semua produsen kamera sudah membuat kamera mirrorless, hanya Canon yang belum," katanya.
Dia juga mengatakan "sebagus-bagusnya kamera ponsel pintar tidak bisa mengalahkan kualitas gambar kamera pocket. Kualitas gambar kamera pocket masih lebih bagus kualitas gamber kamera DSLR," katany