REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti di Cornell University mungkin bisa mengancam para pekerja di Starbuck. Mengapa? Para ilmuwan telah mengembangkan robot yang belajar membuat kopi espresso. Robot yang secara resmi memiliki nama PR2 ini lebih dikenal dengan Robabarista. Pembuat robot ini merancang Robobarista ini untuk menuangkan kopi panas di atas es krim untuk membuat kopi affogatto atau latte.
Tim Conell University mengatakan Robobarista dirancang untuk mematuhi perintah verbal yang diberikan oleh manusia. Namun, Robobarista memerlukan sedikit waktu untuk mempelajari apa yang menjadi tugasnya. Jika seseorang memerintahkan Robobarista untuk membuat kopi, maka Robobarista harus belajar dan dikenalkan cara bagaimana mesin espresso bekerja. Setelah diberi sedikit pengetahuan dasar, Robobarista bisa dipercaya untuk melakukan tugas-tugasnya.
"Agar robot bisa berinteraksi dengan perkakas rumah tangga, robot harus bisa mengenali berbagai macam peralatan di lingkungan manusia, sepert kompor, dispenser kopi, pekekstrak jus, dan sebagainya," ujar peneliti seperti dikutip laman Redorbit.com
Namun, perlu diingat, robot tidak sama dengan manusia yang memiliki kemampuan untuk menganalisa. Bagaimanapun, robot memiliki logika murni dan tidak memiliki intuisi untuk menangani perbedaaan model dan alat. Maka dari itu, peneliti tetap harus memberikan akses melalui database terhadap berbagai macam informasi yang berkaitan dengan tugas-tugas robot. Setelah Robobarista mengumpulkan berbagai informasi yang cukup dengan berbagai benda tersebut, selanjutnya robot ini bisa mempelajari sendiri bagaimana membuat kopi atau melakukan tugas lain melalui instruksi manual.