Jumat 08 May 2015 17:06 WIB

Perang Lawan Grafiti, Australia Uji Coba Teknologi Mousetrap

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang aktivis Mesir menulis grafiti anti-militer di sebuah bangunan dekat Tahrir Square, Kairo.
Foto: AP
Seorang aktivis Mesir menulis grafiti anti-militer di sebuah bangunan dekat Tahrir Square, Kairo.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDNEY -- Teknologi baru yang dapat mengetahui perusak mengotori kereta dengan cat semprot atau grafiti sedang diuji di Sidney , Australia.

Teknologi baru yang disebut dengan Mousetrap atau 'Perangkap Tikus' itu sudah dipasang di kereta-kereta di Sidney. Cara bekerja alat tersebut dengan menggunakan sensor kimia elektronik yang mampu mendeteksi semprotan cat atau spidol.

Menteri Transportasi dan Infrastruktur Australia Andrew Constance mengatakan, Mousetrap adalah senjata terakhir untuk perang melawan grafiti yang merusak kereta-kereta yang ada.

“Para perusak tidak tahu dan tidak merasa kalau mereka diawasi,” katanya seperti dilansir Mashable, Jumat, (8/5).

Teknologi Moustrap ini sudah diujicoba di berbagai kereta. Saat ini sudah tertangkap 30 perusak. “Kesuksesan uji coba Mousetrap ini mendorong Kereta Sidney mengubah strategi dalam menghadapi para pembuat grafiti. Biasanya kami selalu menghapus grafiti terus-menerus saat dilukiskan di kereta,” kata CEO Sydney Trains Howard Collins.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement