Selasa 12 Jan 2016 18:10 WIB

Perangkat Ini Mudahkan Tuna Netra 'Melihat' Gambar

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Dwi Murdaningsih
Alquran Braile
Foto: Antara
Alquran Braile

REPUBLIKA.CO.ID, Daniel Hajas (22 Tahun), seorang sarjana tuna netra sedang mengembangkan audio-tactile graphics display (TGD) yang mengubah diagram ilmiah dan matematika dan grafik ke dalam format terjamah. Alat tersebut ia buat untuk memberi kemudahan bagi para siswa tunanetra.

Dilansir dari Reuters, Hajas sudah tidak bisa melihat sejak lima tahun yang lalu. Meskipun tidak bisa melihat, Hajas bisa beradaptasi dengan baik. Ia bahkan meninggalkan kota kelahirannya di Hungaria untuk belajar di Sussex University di Inggris.

Hajas pun bertekad untuk membuat perangkat yang dapat membantu mengubah kehidupan mahasiswa  tunanetra. Bersama rekannya, David Turner mahasiswa Astrofisika, dia merancang hardware dan software untuk ini tampilan grafis audio dari indra peraba.

"TGD memiliki tampilan grafis dari indra peraba,  dan merupakan perangkat keras yang sebenarnya mendukung tampilan modalitas multi gambar, tetapi juga memiliki perangkat lunak yang membantu orang untuk menggambar dan menghidupkan grafis," kata Hajas.

Nantinya, grafik, bentuk, dan diagram semua diterjemahkan oleh mesin menggunakan piksel. Piksel indra peraba (taxel) akan terhubung ke servo, sehingga masing-masing taxel memiliki servo setiap servo adalah motor yang akan berputar meskipun 180 derajat dari nol ke 180 .

"Saya meletakkan tangan saya di perangkat jadi saya pada dasarnya kurang lebih bisa merasakan seluruh permukaan, jadi itulah yang yang saya akan biasanya melakukan dengan jari-jari saya ketika taxels yang dikemas erat," kata Hajas.

"Tentu saja, dengan indra saya di seluruh tangan saya, saya hanya bisa merasakan yang merupakan poin yang membangkitkan dan hanya dari sana aku bisa merasakan pola dan aku bisa dengan mudah memvisualisasikan gambar grafis, apa yang terjadi," tambahnya.

Pasangan ini juga telah mengembangkan perangkat lunak yang mengkonversi grafik dalam penjelasan audio. Adapun untuk dipasarkan secara komersial, perangkat murah ini bisa diluncurkan dalam waktu lima tahun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement