Selasa 14 Aug 2018 10:19 WIB

Samsung Dikabarkan akan Tutup Pabrik di Cina

Penjualan Samsung di Cina turun karena kalah bersaing dengan Huawei dan Xiaomi.

Samsung Galaxy S7
Foto: UBergizmo
Samsung Galaxy S7

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Samsung Electronics Co Ltd mempertimbangkan menutup operasi di salah satu pabrik manufaktur ponsel di Cina. Hal ini disebabkan lantaran merosotnya penjualan dan meningkatnya biaya tenaga kerja.

Menurut Electronic Times, Senin (13/8), Samsung kemungkinan akan berhenti memproduksi ponsel di Tianjin Samsung Telecom Technology tahun ini, di sebelah utara kota Tianjin, Cina. Di sisi lain, pembuat smartphone terbesar di dunia itu belum mengeluarkan keputusan apapun mengenai nasib operasi pabriknya di Tianjin.

"Pasar smartphone secara keseluruhan mengalami kesulitan karena perlambatan pertumbuhan. Perusahaan telekomunikasi Samsung Electronics Tianjin fokus pada kegiatan yang meningkatkan daya saing dan efisiensi," kata Samsung dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters.

Lima tahun yang lalu, Samsung memiliki 20 persen dari pangsa pasar Cina, dan jatuh hingga kurang dari 1 persen tahun ini karena persaingan dengan Huawei, Xiaomi dan brand Cina lainnya, juga faktor harga.

Raksasa teknologi Korea Selatan itu juga berada di bawah tekanan untuk memulai lonjakan penjualan ponsel pintar setelah memposting pertumbuhan laba kuartalannya yang paling lambat dalam lebih dari satu tahun. Diketahui para kompetitor berlomba-lomba dengan model yang lebih murah dan penuh fitur.

Selain pabrik Tianjin, Samsung juga memiliki pabrik ponsel di Cina lainnya, yang terletak di Huizhou. Dalam beberapa tahun terakhir, Samsung telah memfokuskan investasi telepon seluler mereka utamanya pada fasilitas produksi di Vietnam dan India. Samsung membuka pabrik smartphone terbesar di dunia di luar New Delhi bulan lalu, yang rencananya akan menjadi pusat ekspor.

Pabrik Samsung di Tianjin memproduksi 36 juta ponsel per tahun dan pabrik Huizhou menghasilkan 72 juta unit per tahun, sementara dua pabrik di Vietnam jika digabungkan menghasilkan 240 juta unit per tahun.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement