REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Dasar Kota Samarinda bekerja sama dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menggelar Pelatihan Pembimbing Olimpiade Matematika dan IPA. Pelatihan ini dihadiri 100 guru SD Swasta Se-Kota Samarinda, bertempat di Kantor Erlangga, pada 13-15 November.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, H. Asli Nuryadin mengatakan bahwa esensi pendidikan yang maju adalah mampu berpikir diluar kebiasaan (out of the box). Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya pelajar menjadi aset utama sebagai bekal dalam menghadapi era persaingan global. Realitas tersebut semakin menegaskan bahwa sektor pendidikan merupakan salah satu penggerak utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Dasar Kota Samarinda bekerja sama dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menggelar Pelatihan Pembimbing Olimpiade Matematika dan IPA.
“Kebijakan saya ini terbilang tidak popular karena diluar dari kebiasaan. Namun, untuk meraih sukses butuh sebuah pengorbanan dan perjuangan,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa untuk mengubah peradaban pendidikan harus dimulai dari diri sendiri. Sedangkan sekolah dan pemerintah hanya sebagai fasilitator. Di samping itu, yang terpenting adalah niat.
“Kalau nawaitunya tidak dari kita sendiri, pasti akan sulit,” tegasnya.
Ketua Pelaksana Pembinaan, Yeny Duwi Seviawati berharap kegiatan dapat menumbuhkembangkan pengetahuan para guru untuk membina siswa di bidang olimpiade MIPA. “Saya berkeyakinan jika para guru terus mengeksplor kemampuan di bidang olimpiade, InsyaAllah kualitas siswa di Samarinda akan semakin meningkat,” ucap dia.