REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Yayasan Perguruan Birrul Waalidain Bogor menyelenggarakan acara yang bertajuk “Pelatihan Motivasi Suprarasional” dalam rangka menghadapi semester genap Tahun Ajaran 2019/2020, Selasa (17/12).
Acara yang menyoroti pentingnya kompetensi guru dalam menciptakan generasi unggul tersebut dihadiri 50 peserta guru dan karyawan Perguruan Birrul Waalidain.
H Memed Jalaludin selaku Ketua Yayasan, berharap kegiatan ini menjadi pengingat bagi para guru agar memiliki orientasi hidup yang berlandaskan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Terlebih, guru merupakan memiliki peran sentral dalam dunia pendidikan.
Memed berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat agar para guru dapat meningkatkan wawasannya dari rasional menjadi wawasan yang memiliki nilai Ketuhanan (suprarasional) dan memperbaiki Hablumminallah. "Saya bersyukur, pelatihan motivasi suprarasional ini dapat membawa energi baru bagi keluarga besar Birrul Waalidain Semoga kedepannya dapat dijadikan bekal dalam mendidik generasi muda,” sambungnya.
Oleh karena itu, H Memed Jalaudin menaruh perhatian untuk menindaklanjuti beberapa program meningkatkan tabungan jiwa pasca pelatihan suprarasional, salah satunya dengan memantau aktivitas ibadah wajib dan sunah baik secara bersama-sama maupun individu.
Motivator Suprarasional, Ridwan Hasan Saputra (RHS) berbicara di depan guru-guru Perguruan Birrul Waalidain.
Sementara itu, Motivator Suprarasional, Ridwan Hasan Saputra (RHS) berpesan kepada guru-guru Perguruan Birrul Waalidain bahwa hakikatnya sebuah rezeki yaitu berasal dari Allah SWT, sehingga para guru tidak perlu berkeluh kesah dan tetap ikhlas dalam mendidik. “InsyaAllah, jika Perguruan Birrul Waalidain menerapkan cara berpikir suprarasional secara konsisten, akan terwujud guru-guru dan murid-murid yang berkualitas bahkan menjadi contoh bagi sekolah lain karena dalam dirinya telah terpatri di dalam individu masing-masing rasa keikhlasan, mau belajar, dan memperbaiki diri sehingga kualitas pendidikan akan lebih maju,” tutup Peraih Tokoh Perubahan Republika Tahun 2013 ini.
Selain disambut positif oleh Yayasan, kehadiran sosok RHS rupanya menjadi kesan tersendiri bagi peserta pelatihan, seperti yang diungkapkan Kardoyo. “Pelatihannya sangat bagus, saya mengambil banyak hikmah penting, di antaranya berani dalam mengambil resiko dan keluar dari zona nyaman dalam meningkatkan tabungan jiwa serta dilakukan secara terus-menerus”, ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan Sakinatu Fadla. “Terima kasih Pak Ridwan akhirnya saya kembali optimistis karena masih ada kesempatan untuk menjadi orang besar lewat tabungan jiwa,” tukasnya.