REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--CEO Research In Motion (RIM), Thorsten Heins, mengatakan perusahaan pembuat BlackBerry itu sempat mempertimbangkan migrasi ke sistem operasi Android sebelum rencana peluncuran BlackBerry 10 keluar.
"Kami mengambil keputusan secara sadar untuk tidak mengambil Android," kata Heins seperti dikutip the Telegraph. Heins mengatakan ketika melihat kemampuan produsen ponsel lain untuk membedakan produk ada peluang untuk tetap bersaing di pasar yang disebutnya "ada ruang gerak yang sangat sedikit."
"Kami melihat itu sebagai hal serius. Game, media, kami harus bagus dalam hal itu, tapi kami harus mendukung mereka yang perhatian terhadap game...dan Jika kami ingin melayani segmen yang tidak dapat kami layani dengan cara ikut-ikutan," kata Heins.
Keputusan RIM untuk tidak mengambil Android, sebut the Telegraph, merupakan keputusan masuk akal setelah melihat persaingan ketat pasar ponsel Android seperti HTC dan Motorola Google.
Bagi Heins, andalan RIM adalah BlackBerry Messenger (BBM), yang disebutnya memberikan kemampuan perpesanan ponsel unik di pasar ponsel pintar. "(BBM adalah) hal yang menarik orang ke BlackBerry," kata Heins.
Heins mengatakan, "Ini (BBM) adalah pengalaman BlackBerry yang kami berikan, tidak ada sistem lain di pasar di mana Anda dapat membaca, menulis, meninjau jika Anda telah membaca pesan."
Heins menambahkan terdapat perbedaan besar antara mereka yang memproduksi ponsel dan perangkat keras dengan mereka yang memberikan layanan.