REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perangkat komputer jinjing kecil atau netbook memang masih ada di pasaran, tapi sejumlah pabrikan mulai menghentikan produksi perangkat itu, demikian laporan survei perusahaan riset IHS iSuppli pada April 2013.
"Produksi apapun yang tersisa diperkirakan akan terbatas, atau para pabrikan itu hanya sekedar mengapalkan produk terakhir mereka untuk memenuhi kewajiban kontrak kepada para pelanggan," sebut iSuppli seperti dikutip ZD Net.
IHS iSuppli mencatat pengapalan netbook mencapai 3,97 juta unit pada 2013 atau turun 72 persen dari pengapalan pada 2012 sebesar 14,13 juta unit.
Penurunan pengapalan produk laptop ringan dan murah itu akan berlanjut pada 2014 sebesar 264 ribu unit sebelum punah pada 2015.
Netbook mulai muncul sejak akhir 2007 dengan pengapalan 550 ribu unit dan mencapai puncak jumlahnya pada 2010 sebesar 32,14 unit.
Sementara, ZD Net menyebut, "(Produk) netbook tidak cukup kuat untuk menjadi laptop yang sesungguhnya, tapi tidak (pula) memiliki jangkauan ke pembeli yang mempertimbangkan harga murah untuk perangkat komputasi memadai."
Netbook juga disebut tidak kurang praktis untuk bersaing dengan perangkat-perangkat tablet yang ada di pasaran atau sekedar sebagai perangkat transisi dari era post-PC.