REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tren ponsel berlayar sentuh merupakan titik nadir kejayaan ponsel qwerty konvensional. Ini bukan berarti ponsel qwerty menghilang begitu saja. Justru masih ada yang menaruh minat pada ponsel qwerty.
Budiasto Kusuma, Chief Marketing Officer, PT. Mitra Komunikasi Nusantara (Cyrus) mengungkap keliru ponsel qwerty tak lagi dibutuhkan. Ini karena, kebutuhan utama penggunaan ponsel saat ini adalah chating. Masalahnya, ketika chating keyboard virtualpada ponsel layar sentuh kerap jadi penyebab salah ketik.
"Mengapa itu terjadi, selain ukuran kecil, keyboard virtual terlalu menyita layar ponsel sehingga semakin tidak terlihat objek pada layar," kata dia, dalam peluncuran Cyrus Chat di Jakarta, Kamis (10/10).
Bagi pengguna ponsel konservatif, kata dia, masalah itulah yang jadi pertimbangan ketika mengupgrade ponsel. Tentu, mereka akan lebih memilih ponsel qwerty. Ini terjadi, lantaran mereka merasa nyaman dengan ponsel qwerty, terutama ketika chatting.
Itu sebabnya, kata Budiasto, masalah itu disiasati produsen dengan mempertahankan keyboard qwerty tapi ditambahkan teknologi layar sentuh. Jadi, posisi yang muncul dari keberadaan ponsel ini adalah penyeimbang.
"Ini merupakan segmen yang memang unik," kata dia.