Jumat 11 Oct 2013 00:33 WIB

Ponsel Qwerty Masih Diminati

Telepon Selular (ponsel) di salah satu pusat penjualan ponsel di Jakarta.  (ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Telepon Selular (ponsel) di salah satu pusat penjualan ponsel di Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tren ponsel berlayar sentuh merupakan titik nadir kejayaan ponsel qwerty konvensional. Ini bukan berarti ponsel qwerty menghilang begitu saja. Justru masih ada yang menaruh minat pada ponsel qwerty.

Budiasto Kusuma, Chief Marketing Officer, PT. Mitra Komunikasi Nusantara (Cyrus) mengungkap keliru ponsel qwerty tak lagi dibutuhkan. Ini karena, kebutuhan utama penggunaan ponsel saat ini adalah chating. Masalahnya, ketika chating keyboard virtualpada ponsel layar sentuh kerap jadi penyebab salah ketik.

"Mengapa itu terjadi, selain ukuran kecil, keyboard virtual terlalu menyita layar ponsel sehingga semakin tidak terlihat objek pada layar," kata dia, dalam peluncuran Cyrus Chat di Jakarta, Kamis (10/10).

Bagi pengguna ponsel konservatif, kata dia, masalah itulah yang jadi pertimbangan ketika mengupgrade ponsel. Tentu, mereka akan lebih memilih ponsel qwerty. Ini terjadi, lantaran mereka merasa nyaman dengan ponsel qwerty, terutama ketika chatting.

Itu sebabnya, kata Budiasto, masalah itu disiasati produsen dengan mempertahankan keyboard qwerty tapi ditambahkan teknologi layar sentuh. Jadi, posisi yang muncul dari keberadaan ponsel ini adalah penyeimbang.

"Ini merupakan segmen yang memang unik," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement