REPUBLIKA.CO.ID, CINA -- Samsung menampik telah membayar 500 fans palsu untuk menghadiri perluncuran lini ponsel terbarunya Galaxy S6 dan S6 Edge. Menurutnya semua orang yang hadir sebanyak 1.100 orang termasuk konsumen dan kalangan industri adalah orang-orang yang secara resmi diundang.
Karena itu menurut Samsung cerita tentang fans bayaran yang beredar sama sekali tidak mendasar. Sebelumnya dikabarkan pabrikan asal Korea Selatan telah membayar 500 orang berusia di bawah 30 tahun untuk berpura-pura sebagai fans Samsung dalam peluncuran Samsung Galaxy S6 dan S6 Edge di Shanghai, Cina, beberapa waktu lalu.
Menurut salah satu "fans" yang hadir, seperti dilansir Phone Arena, Senin (6/4), menuturkan Samsung mencari orang di bawah 30 tahun yang terlihat seperti mahasiswa. Setiap orang kemudian akan dibayar 4,80 dolar AS untuk duduk dalam event tersebut minimal satu jam. Sementara orang yang merekrut fans palsu tersebut akan mendapatkan bayaran 3,20 dolar AS untuk setiap orang yang datang.
Para fans bayaran tersebut kemudian diminta untuk memberikan testimoninya kepada media kalau mereka datang sebagai fans atau orang yang tertarik dengan jajaran baru Sammy. Yang menarik setengah dari mereka yang datang justru mengabadikan gambar dengan menggunakan iPhone Apple.
Salah satu orang yang datang mengaku dirinya datang karena sebuah iklan di WeChat di Cina. Dirinya memperoleh bayaran sebesar 8,14 dolar AS untuk tetap dalam peluncuran tersebut selama 15 menit. Setiap orang kemudian diminta untuk memposting hasil jepretannya, nama, dan nomor telepon di WeChat. Mereka juga diminta untuk memberikan "like" dalam halaman Baidu Samsung Galaxy.
Samsung Galaxy S6 dan S6 Edge secara resmi diluncurkan diajang Mobile World Congress (WMC) 2015, 1 Maret lalu. Samsung boleh jadi merasa tertekan dengan bisnisnya di Cina. Di level premium ponsel Samsung tertekan oleh iPhone sementara dari segmen ponsel low-end tergerus dengan kehadiran Xiaomi.