REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- WASHINGTON -- Apple melaporkan rendahnya perkembangan penjualan iPhone sejak diluncurkan pertama kali pada 2007, Rabu (27/1). Apple memperingatkan penjualan bisa turun untuk pertama kalinya tahun ini.
Raksasa teknologi AS ini menjual 74,8 juta iPhone dalam tiga bulan terakhir tahun 2015. Tahun sebelumnya, penjualannya mencapai 74,5 juta unit di periode yang sama. Pendapatan untuk kuarter berikutnya diperkirakan akan berada di antara 50 miliar hingga 53 miliar dolar AS.
Jumlah ini dibawah laporan tahun lalu dalam periode yang sama, yakni 58 miliar dolar AS. Hal ini telah diramalkan oleh para pengamat. Meski demikian, Apple masih mencatat rekor.
Pendapatan Apple dalam tiga bulan sejak 26 Desember adalah 75,9 miliar dan keuntungan bersihnya sekitar 18,4 miliar. Keduanya masih merupakan angka tertinggi yang dicapai perusahaan ini. Sebanyak 68 persen pendapatan berasal dari penjualan iPhone.
Bos besar Apple, Tim Cook menilai keberhasilan penjualan iPhone, Apple Watch dan Apple TV karena performa yang tidak mengecewakan. Kepala keuangan Luca Maestri mengatakan Apple berada di lingkungan makroekonomi yang sangat sulit.
Maestri menyalahkan penguatan dolar AS sehingga penjualan Apple datar. Hal ini dinilai berimbas pada hilangnya pendapatan sekitar lima miliar dolar AS.
Maestri mengatakan penjualan di Cina dan sekitarnya melemah hingga 70 persen. "Itu tidak pernah terjadi sebelumnya," kata dia pada Reuters. Hampir semua penjualan berasal dari Cina, lebih besar daripada seluruh Eropa. Saham Apple turun 2,7 persen beberapa jam setelah penjualan menjadi 97,28 dolar AS.