REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah berbagai masalah melanda Samsung, seperti penarikan besar-besaran terhadap Galaxy Note 7, kini perusahaan asal Korea Selatan itu menerima masalah abru. Kali ini, Samsung dikabarkan diseret ke pengadilan di Amerika, akibat laporan yang dilakukan pengguna gawai asal Korsel itu.
Namun, gawai yang kali ini meledak bukanlah Galaxy Note 7, tetapi Galaxy S7 Edge. Kondisi tersebut dilaporkan Daniel Ramirez, yang mengatakan gawainya itu meledak didalam kantong celana depannya, ketika ia bekerja.
Berdasarkan keterangan korban, mulanya, gawai itu berbunyi seperti siulan, semakin keras, dan bergetar. Saat mengeluarkan asap, Ramirez segera mengeluarkan gawainya dari kantong, dan berakhir dengan ledakan di tangan kanannya.
Ledakan yang terjadi tanpa ada peringatan sebelumnya, hingga menimbulkan percikan api di kantongnya hingga terbakar, dan menimbulkan luka bakar di beberapa bagian tubuh Ramirez. Bahkan, celana pendek dan celana panjang yang ia kenakan melebur hingga ke kaki.
Ramirez mengalami luka bakar permanen di beberapa bagian tubuhnya, seperti selangkangan, kaki, dan punggung bawah yang mengharuskan dilakukan operasi pergantian kulit dan harus dilakukan terapi fisik secara intensif.
Sebenarnya, kejadian itu terjadi jauh hari sebelum peluncuran gawai Galaxy Note 7, yakni pada 30 Mei lalu. Namun, belum diketahui apakah ledakan yang terjadi diakibatkan masalah baterai dengan penyuplai yang sama, yakni Samsung SDI, atau bukan, dilansir laman GSM Arena Rabu (14/9).