REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Samsung Electronics Co Ltd menyatakan, pre-order untuk produk premium Galaxy Note 8 telah mencapai rekor tertinggi mengalahkan seri sebelumnya yakni Note 7. Pre-order Note 8 telah mencapai sekitar 650 ribu selama lima hari di 40 negara.
"Ini merupakan awal yang sangat mengembirakan," ujar President Samsung Electronics DJ Koh dilansir Reuters, Selasa (12/9).
Sebelumnya, Samsung menarik produk Galaxy Note 7 karena diduga ada kecacatan pada baterai sehingga dapat menyebabkan kebakaran. Penarikan produk Note 7 ini menelan biaya kerugian sekitar miliaran dolar AS. Koh mengatakan, setelah kejadian tersebut, Samsung memutuskan tetap memproduksi Galaxy Note karena produk ini paling diminati pasar. Tercatat sebanyak 85 persen dari 5 ribu pengguna Galaxy Note menunjukkan loyalitas mereka.
Galaxy Note 8 dibanderol dengan harga antara 930 dolar AS hingga 960 dolar AS di Amerika Serikat. Diperkirakan, Note 8 akan bersaing ketat dengan produk Iphone edisi khusus. Sementara di Cina, Note 8 diharapkan dapat merebut pangsa pasar ditengah persaingan ketat dengan ponsel lokal seperti Huwawei Technologies Co Ltd, Oppo, Vivo, dan Xiaomi. Persaingan dengan ponsel lokal tersebut menyebabkan terjadinya penurunan pangsa pasar Samsung sebesar 3 persen pada periode April-Juni 2017 di Cina.
Koh mengatakan, pemulihan pangsa pasar di Cina membutuhkan waktu dan diharapkan produk Galaxy Note 8 bisa mendongkrak pertumbuhan penjualan di Negeri Tirai Bambu tersebut. Selain itu, Samsung juga telah melakukan restrukturisasi dan fokus pada pengembangan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
"Kami menggali dan menyelesaikan secara menyeluruh beberapa masalah yang telah terjadi, kami selalu mengedepankan kualitas produk yang terbaik," kata Koh.