Jumat 01 Apr 2011 17:26 WIB

Perang Tombol Facebook-Google

Google
Google

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perang antara Facebook dengan Google, makin seru saja. Tak mau kalah dengan facebook yang menyediakan tombol like, Google menyediakan tombol serupa. Raksasa mesin pencari Internet itu punya tombol "+1", yang fungsinya sama dengan tombol like.

Dalam upaya terbaru membuat lebih relevan dengan ruang jejaring sosial, Google pada Rabu (30/3) meluncurkan sebuah tombol baru yang memungkinkan orang berbagi link pencarian dengan teman-temannya.

Tombol "+1" akan segera muncul di samping link pada halaman hasil pencarian Google. Dengan mengklik tombol ini, pengguna bisa merekomendasikan link ke daftar teman chattingnya atau temen-teman di "My Contact" Gmail.

Dalam posting blog memperkenalkan fitur tersebut, Google menyatakan bahwa +1 sebagai istilah digital "cukup keren".

"Tombol ini dimaksudkan untuk membantu memandu teman melalui hasil pencarian (di search engine), memungkinkan mereka untuk melihat apakah orang yang mereka kenal sangat memerlukannya. Fitur ini menambahkan elemen manusia ke algoritma pencarian otomatis Google."

Seperti dilaporkan CNN, Google mencontohkan, "jika anda mencari resep pasta baru, pada hasil pencarian akan tertera beberapa "+1" dari temen "kuliner" anda. Anda juga bisa melihat berapa banyak orang merekomendasikan kedai kopi lokal untuk anda."

Untuk saat ini, Google masih membatasi fasilitas tombol +1 hanya pada mesin pencarinya, tetapi dalam beberapa minggu mendatang, perusahaan itu akan memperkenalkannya pada produk-produk lainnya.

Google juga berencana menawarkan tombol +1 untuk laman Web pihak ketiga, seperti yang telah dilakukan oleh Facebook dengan tombol "like"-nya. Selama ini Google memiliki tombol sejenis yakni Google Buzz dan beberapa analis berspekulasi +1 akan menggantikan tombol Google Buzz.

Google sedang berusaha untuk mengembangkan bisnis "sosial"-nya. Usaha pertamanya dalam jejaring sosial adalah Orkut, tidak cukup dikenal di dunia (meskipun tetap populer di Brazil). Upaya keduanya Buzz, menghadapi bencana protes terkait privasi saat peluncurannya.

Komisi perdagangan federal (the Federal Trade Commission/FTC) mengatakan bahwa Google telah "menggunakan taktik menipu dan melanggar janji privasi sendiri" ketika meluncurkan Buzz.

Kepada FTC, Google menyatakan sepakat menerapkan sebuah program privasi dan menjalani audit independen untuk 20 tahun kedepan.

Peluncuran +1 tampaknya menjadi bagian dari apa yang telah CEO Google Eric Schmidt gambarkan sebagai "layers" sosial seluruh Web, bukan lagi solusi jaringan sosial seperti-Facebook.

Schmidt telah berulang kali menyatakan bahwa Google tidak bersaing dengan Facebook, dan menyebutkan bahwa Microsoft-lah saingan terbesarnya.

Namun, Facebook segagah Google dalam banyak sejarah masa lalu Internet. Pengguna Web sekarang menghabiskan lebih banyak waktu di Facebook ketimbang Google. Dan sekarang, menurut Hitwice, Facebook melampaui Google sebagai laman paling banyak dikunjungi di Internet.

Untuk saat ini, bagaimanapun, Google mengatakan tengah memfokuskan diri pada sosial sebagai cara untuk meraih kekuasaan.

Ingin tahu lebih banyak mengenai tombol +1 Google kunjungi alamat website http://www.google.com/+1/button/.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement