Advertisement
Rabu 15 Feb 2012 10:06 WIB

Ini Dia 12 Tren Teknologi Informasi Tahun 2012 (1)

cloud computing
cloud computing

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seperti apakah wajah teknologi informasi dunia tahun 2012? Sebuah riset yang dilakukan Fujitsu menemukan ada 12 tren yang diperkirakan akan muncul dan mendorong terjadinya sebuah perubahan di segala aspek.

"Teknologi mobile, layanan Cloud, dan media sosial akan mendatangkan perubahan. Tren-tren itu akan mengubah cara bisnis masyarakat," kata Presiden Direktur Fujitsu Indonesia Achmad Sofwan memberi ilustrasi.

Perubahan itu, kata Sofwan, antara lain terjadi di ranah bisnis. Ia mengambil ilustrasi delivery order Pizza melalui telepon. "Nantinya delivery pizza  bukan saja lewat ponsel, tapi juga Internet," kata Sofwan.

Riset itu sendiri melibatkan Global CTO Community Fujitsu, yang terdiri dari para Chief Technology Officer (CTO) dan timnya dalam organisasi Fujitsu di seluruh kawasan dunia. Hasil riset menemukan satu kecenderungan yang menarik. Perspektif yang lebih luas berhasil dihimpun.

Temuan ini, lebih luas dibandingkan apa yang pernah diprediksikan Moore’s Law  yang menyatakan bahwa prosesor akan semakin canggih dua kali lipat dari sebelumnya setiap dua tahun. Prosesor hanya satu elemen pendorong perubahan.

Tahun 2012, dalam pandangan Fujitsu, akan terjadi banyak perubahan yang diakibatkan oleh kekuatan-kekuatan yang ada di ranah teknologi informasi. Kekuatan dimaksud antara lain teknologi mobile, layanan Cloud, media sosial untuk berbisnis dan ledakan data.

Perubahan yang diakibatkan diprediksi akan berlangsung secara disruptif dan membongkar aturan yang berlaku saat ini. Tren ini akan mengubah bagaimana cara bisnis, kota-kota bahkan masyarakat, beroperasi. Ketika semua tren ini berjalan, dunia akan terlihat sama sekali berbeda. Setidaknya, ada 12 trend yang akan mengemuka tahun ini.

Real-time insight

Real-time insight akan menjadi salah satu tren. Ini terjadi karena suatu pandangan bahwa manusia hidup dalam dua dunia sekaligus, yakni dunia fisik dan dunia digital. Dunia fisik adalah tempat di mana kita hidup yang terdiri atas jaringan-jaringan komputer dan peranti mobile.

Dunia fisik ini didukung oleh dunia digital yang memiliki kekayaan informasi dan kekuatan analisis. Kini kedua dunia itu semakin menyatu dan tersinkronisasi sehingga mampu menghantarkan wawasan-wawasan baru berbasis data dengan kecepatan tinggi.

Implikasinya bagi kita adalah:

• Kemunculan sistem-sistem yang mampu “merasakan dan bereaksi” dan tidak hanya bisa melakukan transaksi.

• Kita akan menjadi lebih proaktif ketimbang reaktif –misalnya di bidang kesehatan yang akan lebih fokus menjaga kesehatan daripada mengobati penyakit.

• Kecepatan sangat penting, dan semuanya akan semakin cepat.

Bsnis Tanpa Batas

Selanjutnya, seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, memungkinkan timbulnya konsep bisnis tanpa batas. Fenomena ini, antara lain dipicu oleh kehadiran cloud computing.

Layanan Cloud memungkinkan pengguna umum untuk membangun, melakukan konfigurasi dan mengoperasikan sendiri teknologi. Untuk pertama kalinya, pelaku bisnis bisa menggunakan layanan teknologi secara langsung tanpa perlu menunggu waktu lama dan mengeluarkan investasi di muka yang besar.

Hasilnya, pelaku bisnis bisa lebih mudah dan cepat berinteraksi dengan konsumennya. Akhirnya, batasan-batasan yang menghambat bisnis tradisional akan menghilang, batas-batas tradisional seperti pasar, lokasi, organisasi, bahasa atau teknologi akan lenyap.

Implikasinya bagi kita adalah :

• Pergerakan organisasi akan dimulai dari Cloud dan akan berbasiskan Cloud.

• Perusahaan teknologi akan menjadi penyedia utilitas.

• Kosakata bisnis akan menggantikan kosakata teknologi, dan bisnis akan selalu menjadi aktivitas yang lingkupnya global.

Komputasi Human Centric

Komputasi yang berpusat pada manusia (human-centric) dan paham konteks akan menghantarkan layanan dan konten secara langsung, walaupun tanpa diminta. Kemampuan ini menjadi jembatan untuk masuk ke dunia digital dan memanfaatkan semua kelebihan dari dunia digital ke dunia fisik.

Melalui kemampuan menambahkan konteks, sistem akan menjadi lebih cerdas untuk membantu manusia berinteraksi dengan lingkungan, teman-teman dan komunitasnya. Konteks akan memperkaya pengalaman manusia menjalani kehidupan sehari-hari.

Implikasinya bagi kita adalah:

• Skema loyalitas konsumen akan berbalik ikut memberikan manfaat bagi bisnis.

• Privasi bukan lagi pertimbangan utama–manusia harus memilih keluar (opt-out) sendiri dari layanan otomatis untuk menjaga informasi pribadinya.

• Peranti akan lebih mengenal pemiliknya secara lebih dalam daripada pemilik mengenal perantinya.

Informsi Lebih Penting Daripada Teknologi

Kecenderungan lain yang akan mengemuka adalah informasi lebih utama daripada teknologi. Ketika kita membicarakan “Revolusi Informasi” di dunia TI, selama ini kita lebih memperhatikan “T” dari Teknologi daripada “I” atau Informasi. Padahal informasi ini ada di mana-mana.

Setiap pergerakan kita menghasilkan data  dan selanjutnya meninggalkan apa yang disebut “jejak digital” ke mana pun kita pergi. Jejak digital ini semakin nyata seiring dengan semakin maraknya teknologi sensor dan benda-benda yang terhubung ke Internet. Hasilnya, kita bisa bisa lebih dalam mengeksploitasi informasi.

Implikasinya bagi kita adalah:

• Informasi, bukan teknologi yang mendorong kita.

• Kompetitor akan memahami pelanggan kita atau jauh lebih paham dibandingkan kita.

• Kita akan hidup di tengah “perlombaan senjata informasi.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement

Ikuti Berita Republika Lainnya