Kamis 05 Jul 2012 16:42 WIB

Teroris Keruk Dana Rp 8 Miliar Dari Laman Investasi Online

Teroris (ilustrasi)
Foto: www.dw-world.de
Teroris (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Komplotan teroris Indonesia menggondol uang Rp8 miliar lewat laman investasi online untuk mendanai aksi terornya dan ini berbeda dari kasus Bom Bali I dimana kelompok Amrozi mencari uang dari merampok bank, kata seorang pakar pada satu seminar di Bali.

"Namun teroris sekarang mencari duit lewat internet dan jauh lebih menguntungkan," kata Deputi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Petrus R. Golose dalam seminar bertajuk "Internet dan Ketahanan Nasional" dalam Musyawarah Nasional ke-7 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di Kuta, Bali, Kamis.

Petrus mengatakan teroris meretas laman invetasi online dan mengkatifkan beberapa akun yang sudah non-aktif, lalu mengubahnya menjadi identitas baru.  Akhirnya mereka bisa mendapatkan poin-poin investasi dalam beberapa bulan.

Bentuk terorisme via internet meliputi publikasi, propaganda, penyebar rasa kebencian, penghasutan, pemuliaaan terhadap jalan pikiran terosiris, penyebaran ideologi jahat dan penyebaran ajaran jihad yang sesat.

Para teroris juga kerap merekrut dan menanamkan ajaran sesat dengan mengobrol via internet."Internet dapat menjadi tempat menghimpun dana, merekrut anggota dan meminta donasi," katanya.

Teroris selalu mengunggah atau mempublikasi kegiatan-kegiatan mereka ke laman-laman teroris.

Pada Bom Bali I mereka membuat laman istimata.com, Bom Bali II dengan anshar.net, sedangkan pada bom J.W Marriot dan Ritz Charlton membuat laman mediaislam-bushro.bLogspot.com.

Media Internet juga menjadi tempat pembelajaran terorisme untuk mengetahui bagaimana cara menembak menyergap, dan membuat bom, diantaranya lewat YouTube.

Petrus menginginkan UU Terorisme no 15 2003 direvisi dengan menambah hukuman kepada pelaku terorisme.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement