REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemimpin situs pencarian Google Eric Schmidt menyampaikan kepada Pemerintahan Korea Utara bahwa negara mereka tidak akan berkembang jika mengekang kebebasan internet, kata dia sekembalinya pada Kamis dari kunjungan ke Pyongyang, Korea Utara.
Schmidt mengatakan kepada Pemerintah Korut jika mereka tidak terbuka dengan internet maka mereka akan tetap tertinggal di belakang.
"Sebagaimana dunia yang semakin terhubung, keputusan mereka menutup diri akan mempengaruhi perkembangan mereka terutama pertumbuhan ekonomi," kata dia.
"Sekali keterbukaan dimulai, masyarakat di negara itu dapat memulai pembangunan ke arah lebih baik. Pemerintahan Korea Utara harus melakukan sesuatu dengan membolehkan rakyatnya memakai internet."
Mantan Duta Besar Amerika Serikat Bill Richardson, pemimpin kunjungan ke Korut, mendesak negara pimpinan Kim Jong Un itu untuk mentaati moratorium rudal balistik dan nuklir seiring peluncuran roket mereka bulan lalu.
"Kami mendesak dengan sangat agar Korut untuk terus menjalankan moratorium rudal balistik dan uji coba nuklir," kata mantan gubernur New Mexico itu.
Dua orang tersebut mengatakan gagal melakukan misi utama untuk menemui pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan seorang warga AS Kenneth Bae.
Bae ditahan pada November setelah dinyatakan sebagai teroris oleh pemerintahan Korut. Menurut Kantor Berita Korea Utara KCNA, Bae telah mengakui melakukan tindakan kriminal melawan negara.