Rabu 10 Sep 2014 11:40 WIB

Google Minta Bantuan Terkait 'Hak untuk Dilupakan'

Eric Schmidt
Foto: Reuters
Eric Schmidt

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Ketua dewan direksi raksasa situs pencari Google telah meminta panel pakar untuk membantu perusahaan itu menentukan dan melaksanakan lebih baik lagi keputusan pengadilan mengenai “Hak Untuk dilupakan”. Hak itu memungkinkan warga Eropa minta data internet yang tidak relevan dan memalukan tentang diri mereka dicabut.

Berbicara hari Selasa (9/9) di Casa de America di Madrid, CEO Google Eric Schmidt menekankan perlunya untuk menyeimbangkan hak memperoleh informasi dengan hak privasi setelah dewan penasehat itu mendengar kesaksian para pakar Spanyol mengenai privasi dan hak untuk memperoleh informasi.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Google telah menerima lebih dari 120 ribu permintaan untuk menghentikan 457 ribu tautan, sejak sebuah pengadilan bulan Mei memutuskan warga Eropa bisa meminta untuk mencabut informasi pribadi yang muncul lewat pencarian dengan menggunakan nama mereka.

Sampai hari Selasa, Google tidak bisa memberi informasi mengenai jumlah permintaan yang disetujui untuk di-nonaktifkan dan berapa banyak yang ditolak tapi mengatakan akan segera mengeluarkan informasi tersebut.

sumber : VOA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement