REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- NEC Asia Pasifik mengembangkan teknologi optimasi penjadwalan bus untuk mengurangi waktu tunggu bagi para penumpang. Wakil Presiden NEC Asia Pasifik, Keiji Yamada mengatakan teknologi tersebut menggunakan algoritma optimasi dengan kekuatan analisa untuk menentukan penundaan bus berdasarkan data lokasi bus, jarak bus dengan bus berikutnya, perkembangan status atau besarnya pengguna bus.
"Teknologi ini menyediakan informasi kepada sopir bus untuk menyesuaikan kecepatan mengemudi mereka," kata dia, Rabu (11/2) di Jakarta.
Teknologi optimasi penjadwalan bus juga menggunakan data eksternal seperti cuaca, kondisi lalu lintas dan keadaan jalan. Berdasarkan analisa itu, informasi akan ditransfer kepada operator bus untuk memperbaiki kedatangan bus dan kelebihan waktu menunggu. Data dianalisa untuk memastikan jarak regular antar bus atau penyamaan lokasi bus, sekaligus memastikan kedatangan bus berdasarkan permintaan sesuai antrian penupang di halte bus.
"Data beban bus dan pengguna bus didapatkan dari alat pembayaran elektronik dalam bus dan analisa kamera video di dalam halte," kata dia.
Dalam hasil simulasi percobaan pada operator bus dan kendaraan logistik yang dilakukan di Singapura dan Indonesia, penggunaan teknologi tersebut berhasil mengurangi setengah waktu menunggu para penumpang bus. Menurutnya teknologi tersebut berpotensi mengubah sistem manajemen bus menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan kepuasan para penumpang.
Ia mengatakan teknologi tersebut juga dapat diaplikasikan untuk kendaraan-kendaraan logistik yang akan membantu ketepatan waktu jadwal pengiriman. "Penumpang menginginkan layanan bus yang teratur, kami terus bekerjasama dengan perusahaan transportasi untuk mengimplementasikan teknologi optimasi penjadwalan bus," kata dia.