Selasa 03 Nov 2015 10:16 WIB

Plus Minus Google Project Loon Bagus Menurut Pakar Siber

Project Loon
Foto: geek.com
Project Loon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Netizen ramai memperbincangan Google Project Loon, sebuah proyek dengan tujuan untuk memperluas jangkauan internet di tanah air. Menkominfo langsung membawa tiga provider besar Telkomsel, XL dan Indosat untuk bergabung dalam layanan ini. Namun banyak pihak mengkritisi rencana ini dengan alasan keamanan dana mengapa tidak mendahulukan Open BTS.

Pakar keamanan cyber Pratama Persadha menjelaskan bahwa dilihat dari aspek teknologi, Project Loon ini adalah suatu hal yang cukup bagus sekaligus bisa menjadi solusi bagi masalah keterbatasan infrastruktur komunikasi di daerah-daerah yang sulit terjangkau. Masyarakat kita yang berada di daerah pedalaman bisa sangat terbantu.

“Kedaulatan informasi tetap harus menjadi pertimbangan utama. Jangan sampai informasi yang kita miliki bisa dijajah oleh pihak asing, karena sudah jelas ini adalah produk milik asing. Jadi informasi yang ada, bisa saja mereka simpan dan entah digunakan untuk apa,” kata dia.

Ketua lembaga riset keamanan cyber CISSReC (Communication and Information System Security Research Center) ini menjelasakan kedaulatan informasi tidak hanya tentang Google Project Loon saja. Banyak teknologi komunikasi dan informasi yang kita gunakan dimiliki oleh pihak asing, baik itu operator telepon, internet provider, dan juga satelit.

“Bukan berarti menolak teknologi ini, tetapi kita harus paham bagaimana cara mengamankan konten informasi yang kita miliki, misalkan dengan enkripsi. Jadi informasi yang dikomunikasikan itu bisa terlindungi, apalagi jika bersifat strategis dan rahasia," katanya.

Dia mengatakan untuk menjangkau layanan internet, masalah yang dihadapi saat ini adalah operator enggan membuka jaringan baru di suatu wilayah yang belum banyak penduduknya. Tingginya biaya yang diperlukan untuk membangun jaringan baru tidak sebanding dengan pendapatan, sehingga akan rugi. Bagaimanapun juga, operator akan mencari untung. Padahal masyarakat yang tinggal di daerah terpencil pun sama dengan kita yang tinggal di perkotaan. Mereka juga membutuhkan teknologi komunikasi dan informasi yang bisa mempermudah hidup mereka. Hal inilah yang mendasari niat pemerintah menjalankan Google Loon.

“Sebenarnya teknologi Open BTS cukup murah jika dibandingkan dengan BTS yang dimiliki oleh operator, ini bisa juga menjadi solusi. Namun permasalahannya kembali pada regulasi ataupun frekuensi yang digunakan. Pemerintah seharusnya bisa mencoba terlebih dahulu teknologi ini di daerah pedalaman atau perbatasan, efektif atau tidak,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement