Selasa 24 Nov 2015 14:30 WIB

Powifi, Teknologi Wifi Generasi Terbaru

Rep: c25/ Red: Dwi Murdaningsih
Visualisasi suara gelombang wifi.
Foto: stefanie Posavevec/science alert
Visualisasi suara gelombang wifi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekarang ini, hari-hari kita sudah banyak dikelilingi oleh wifi ke mana pun kita pergi. Meski begitu, ternyata masih cukup banyak potensi teknologi, yang sampai saat ini belum dimanfaatkan. Dilansir dari Science Alert, Selasa (24/11), seorang tim insinyur di University of Washington telah mengembangkan sistem baru yang disebut Power Over Wi-Fi (Powifi), yang dapat memberikan daya kepada jaringan nirkabel menggunakan energi yang melekat di sinyal wifi.

"Untuk pertama kalinya kami telah menunjukkan bahwa Anda dapat menggunakan perangkat wiFi untuk daya sensor di kamera dan perangkat lain. Kami juga membuat sistem yang dapat hidup berdampingan sebagai router wiFi dan sumber daya. Itu tidak menurunkan kualitas sinyal wifi Anda saat perangkat itu dinyalakan," kata Vamsi Talla, seorang insinyur listrik dan penulis utama penelitian tersebut.

Sistem yang pertama kali diumumkan oleh peneliti pada awal tahun, diatur untuk disajikan dalam sebuah makalah pada akhir bulan depan di Association for Computing Machinery’s CoNEXT 2015 di Jerman. Teknologi ini diharapkan dapat menahan daya tarik yang cukup, untuk siapa saja yang menyukai gadget elektronik dan menggunakan wifi.

Dalam mengembangkan PoWiFi, para peneliti menemukan energi puncak yang terkandung dalam sinyal reguler wifi, cukup untuk mengisi atau menjalankan jenis gadget berdaya rendah. Akan tetapi, karena cara sinyal mengirim hanya sebentar-sebentar, kebocoran energi dipastikan akan terjadi.

baca juga Ilmuwan Usulkan Lifi, Pemancar Internet Pengganti Wifi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement