REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan calon presiden Partai Republik Donald Trump untuk menutup akses bagi muslim ke Amerika Serikat terus mengundang reaksi keras. Salah satunya datang dari kelompok aktivis dunia maya Anonymous.
Kelompok hacker yang belakangan tengah melancarkan gelombang serangan siber ke kelompok ISIS pascaserangan Paris ini, juga menyatakan tidak sepaham dengan sikap 'anti-Muslim' Trump. Mereka pun menunjukkan hal itu dengan melancarkan operasi peretasan ke situs web resmi milik pengusaha real estate tersebut.
Seperti dilaporkan IB Times, kampanye peretasan dinamai OpTrump dimulai Rabu (9/12) malam. Anonymous melumpuhkan situs Trump, www.trumptowerny.com, lewat denial-of-service (DDoS) atau metode mengarahkan trafik membludak sehingga situs lumpuh. Alhasil, situs tersebut lumpuh selama beberapa jam.
Anonymous juga merilis video menyatakan kebencian mereka terhadap Trump. Dalam video itu mereka mengeluarkan peringatan.
"Semakin banyak muslim yang merasa sedih, semakin ISIS merasa bisa merekrut mereka. Semakin Amerika Serikat terlihat menargetkan Musim, tidak hanya yang radikal, Anda bisa memastikan bahwa ISIS akan mengkampanyekan itu dalam kampanye sosial media mereka. Donald Trump, berpikirlah dua kali sebelum berbicara apapun. Anda telah diperingatkan," ungkap Anonymous.
Serangan menargetkan Trump bukan pertama kali dilakukan Anonymous. Kelompok ini juga pernah menyerang situs web Trump.com pada Agustus lalu.