REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Huawei Indonesia menyelenggarakan Big Video Summit pertama di Indonesia yang merupakan bagian dari acara Indonesia ICT Carnival yang ketiga.
Acara ini bertujuan untuk mempercepat transformasi bisnis digital di Indonesia untuk menjadi negara terdepan yang siap dalam menghadapi era ultra-broadband.
"Bagi saya video adalah momen kebahagiaan, ketika anak saya lahir dan mengucapkan kata pertamanya. Video juga suatu hiburan yang dapat kita nikmati di rumah maupun bioskop. Video juga mengenai berbagi, dengan teman dan keluarga," kata Lim Chee Suong, CMC Huawei South Asia Pacific, di Jakarta, Kamis (7/4).
"Di Huawei kami menyebutnya Big Video, kami membuat pengalaman Big Video melalui 4K evolution, 4 kali lebih bagus dalam pengalaman menonton video, lebih jelas untuk menonton film maupun melakukan panggil video dengan teman dan keluarga," sambung dia.
Dalam menikmati Big Video, Lim menyebutkan dibutuhkan kecepatan dalam hal broadband. Untuk itu, Huawei siap untuk bekerja sama dengan sejumlah pihak yang terkait untuk menciptakan ekosistem Big Video di Indonesia.
"Untuk menciptakan ekosistem, penyedia konten, manufaktur perangkat dan pembuat kebijakan untuk benar-benar menciptakan pengalaman ber-video," kata dia.
Konsulat Bidang Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Li Ping, menyambut baik acara tersebut.
"Pengguna internet di Indonesia 93 juta persen dari total populasi. Sehingga dapat diperkirakan separuh penduduk Indonesia akan menggunakan internet pada 2018," ujar dia.
"Acara ini diharap dapat mempercepat pertumbuhan infrastruktur ICT melalui video," lanjut dia.
Lebih lanjut, Kepala Badan Penelituan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar berharap dengan teknologi Indonesia dapat lebih produktif.
"Menggunakan teknologi untuk lebih produktif, dan negara kita bisa menjadi produsen teknologi seperti yang diimpikan banyak negara," tutup dia.