REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Data pribadi dari 150 ribu anggota situs internet kencan Muslim Match dipublikasikan secara online, dan lebih dari 700 ribu pesan pribadi antaranggota juga dibocorkan.
Sebuah pesan di halaman depan situs menyebutkan, "Kami menyadari adanya dugaan pelanggaran keamanan dan kami sedang mengkaji sistem kami, sementara bekerja untuk mengatasi keadaan dan memperkuat keamanan."
Rincian data pribadi yang dibocorkan termasuk informasi peka seperti apakah seorang anggota akan mempertimbangkan poligami.
Pelanggaran ini ditemukan oleh peneliti keamanan, Troy Hunt, yang menjalankan situs internet pemberi peringatan keamanan siber. "Rincian tempat kerja, lokasi, status pernikahan dan apakah mereka mualaf diungkapkan, di samping nama, alamat email, Skype dan alamat IP," menurut situs berita teknologi Motherboard seperti dilansir BBC, Senin (4/7).
Halaman Facebook Muslim Match menggambarkan situs itu untuk, "Lajang, cerai mati atau hidup, Muslim yang telah menikah guna bersama-sama berbagi ide, pemikiran dan menemukan rekan menikah yang sesuai."
Salah satu pesan yang dibocorkan adalah, "Saya ingin menikahimu jika Anda bersedia saya akan mengirim foto dan rincian (data pribadi)." Sebagian besar pemakai yang menjadi korban diduga tinggal di Inggris, Amerika Serikat dan Pakistan.