Kamis 07 Jun 2018 03:02 WIB

Bos Cambridge Analytica Akui Sedot Data Pengguna Facebook

Di Inggris Analytica diselidiki atas Brexit 2016.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Indira Rezkisari
Cambridge Analytica, perusahaan yang diduga membocorkan data pengguna Facebook untuk kepentingan politik.
Foto: EPA
Cambridge Analytica, perusahaan yang diduga membocorkan data pengguna Facebook untuk kepentingan politik.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan Bos Cambridge Analytica Alexander Nix mengakui pada Rabu (6/6) bahwa perusahaannya telah menerima data rincian pribadi pengguna Facebook. Pernyataan ini bertentangan dengan kesaksian Cambridge Analytica sebelumnya kepada anggota parlemen Inggris.

Cambridge Analytica, yang disewa oleh Donald Trump pada tahun 2016, menolak dipekerjakan pada kampanye pemilihan presiden AS yang berhasil memanfaatkan data yang diduga diambil secara tidak sah dari sekitar 87 juta pengguna Facebook.

Alexander Nix, dalam kesaksian sebelumnya kepada komite media parlemen, juga membantah konsultasi politik dengan data yang diberikan oleh Aleksandr Kogan, seorang peneliti terkait dengan skandal data Facebook tersebut. Namun, pada hari Rabu, Nix mengakui telah menerima data dari Kogan.

"Tentu saja, jawaban atas pertanyaan ini seharusnya 'ya,'" kata Nix seperti dikutip Reuters, Kamis (7/6).

Nix membantah sengaja menyesatkan para anggota parlemen Inggris dengan pernyataan berbeda dan mengatakan perusahaan telah menghapus data, yang tidak ada gunanya. Pemerintah Inggris sendiri sedang fokus menyelidiki peran Cambridge Analytica dan Facebook dalam pemilihan Brexit 2016 serta pemilihan Trump.

Anggota parlemen meminta Nix untuk kembali menjalani pemeriksaan karena jawaban berbeda tersebut. Sementara, Kogan telah mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia memberikan data pengguna Facebook ke Cambridge Analytica.

Pihak Facebook mengatakan, Kogan mengambil data dengan membuat aplikasi pada platform yang diunduh oleh 270.000 orang, menyediakan akses tidak hanya untuk mereka sendiri tetapi juga data pribadi teman mereka. Facebook mengatakan Kogan kemudian melanggar kebijakan Facebook dengan menyerahkan data ke Cambridge Analytica.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement