Selasa 19 Jun 2018 12:48 WIB

Kecerdasan Buatan Ramal Pemenang Piala Dunia

Kecerdasan buatan menganalisis 100 ribu simulasi pertandingan.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Trofi Piala Dunia
Foto: EPA
Trofi Piala Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika Piala Dunia digelar, publik tak hanya disuguhi pertandingan sepak bola semata. Kemeriahan Piala Dunia tak jarang diramaikan dengan hewan-hewan yang dilabeli kemampuan meramal pemenang pertandingan. Sebut saja seperti Paul the Octopus dan tahun ini ada babi berjuluk Mystic Marcus.

Di balik semua mitos mengenai keakuratan prediksi oleh hewan, mengapa tidak beralih ke hal yang lebih modern? Kini saatnya meramal juara Piala Dunia dengan memanfaatkan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Technische Universitat Dortmund, Ghent University, dan The Technical University of Munic telah membangun sistem AI itu. Sistem tersebut menganalisis 100 ribu simulasi dari turnamen sepak bola sejagat yang sedang berlangsung di Rusia.

Dari hasil analisis, diperoleh ramalan negara yang berpeluang paling besar mengangkat tropi Jules Rimet pada Piala Dunia 2018. Menurut AI, pemenangnya bukan Inggris, bukan Brazil, dan bukan pula Italia. Dilansir dari IFL Science, dua negara yang paling mungkin menjadi juara berdasarkan prediksi AI rupanya adalah Spanyol dan Jerman.

Cornell University Library yang mempublikasikan hasil penelitian itu mengonfirmasi bahwa ilmuwan menggunakan tiga model berbeda. Mereka menerapkan model regresi poisson, random forests, dan metode ranking.

Ketiga model itu diaplikasikan untuk menganalisis pertandingan dari gelaran empat Piala Dunia terakhir. Lewat serangkaian algoritma, sistem mengidentifikasi variabel apa yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah tim. Ternyata, jumlah pemain yang berlaga di Liga Champions lebih penting dalam menentukan kesuksesan ketimbang asal negara pelatih.

"Dengan menganalisis peluang kemenangan dari tahap awal turnamen, Spanyol sedikit berpeluang lebih besar untuk menjadi juara daripada Jerman. Jerman punya kemungkinan terdepak di fase 16 besar. Namun jika Jerman berhasil lolos ke empat besar, peluang menang akan menjadi lebih besar daripada Spanyol," demikian ditulis
peneliti dalam jurnal arXiv.

Spanyol punya peluang 17,8 persen jadi juara dunia sedangkan peluang Jerman hanya terpaut tipis yakni 17,1 persen. Di tempat ketiga ada Brasil dengan kesempatan menang sebesar 12,3 persen. Studi yang sama mengungkap Inggris punya peluang menjadi juara dunia sebesar 7,1 persen.

Di sisi lain, perhitungan AI juga memberikan kabar buruk bagi sejumlah negara. Arab Saudi, Iran, dan Jepang diramalkan tidak punya kesempatan menang nol persen alias mustahil jadi juara dunia tahun ini.



BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement