Rabu 30 Oct 2019 16:05 WIB

Startup Genomelink Kumpulkan Data DNA Lewat Platform Digital

Genomelink mengumpulkan data dengan membeli langsung dari banyak orang.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Peneliti melakukan simulasi rekayasa genetika pada skema rantai DNA buatan. (ilustrasi)
Foto: GIZMODO
Peneliti melakukan simulasi rekayasa genetika pada skema rantai DNA buatan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak menutup kemungkinan, teknologi memunculkan cara-cara baru dalam berbagai bidang, termasuk biotek. Satu startup biotek sedang membawa data DNA ke tingkat berikutnya, yang tak menutup kemungkinan membuat orang-orang menjual DNA.

Sebab, startup biotek yang disebut Genomelink itu, menggunakan pendekatan baru tentang cara mereka mengumpulkan data dengan membeli langsung dari orang-orang. Dilansir di laman Forbes, Rabu (30/10), Genomelink adalah platform web gratis yang memungkinkan konsumen untuk mengunggah laporan DNA mentah mereka.

Baca Juga

Platform itu juga dapat menemukan lebih banyak tentang sifat-sifat DNA para penggunanya yang melampaui keturunan. Pengguna dapat memperoleh data DNA mereka dari perusahaan tes DNA seperti AncestryDNA dan 23andMe, dan mengunggahnya ke platform untuk mengakses lebih dari 150 sifat mencakup nutrisi, kebugaran, kepribadian, dan kemampuan kognitif.

Ada lebih dari 26 juta orang telah melakukan tes langsung ke konsumen. Sekarang mereka dapat menggunakan informasi itu untuk secara aktif berkontribusi pada penelitian yang mempercepat kemajuan pengobatan pribadi.

Hal ini dapat merevolusi cara konsumen mengendalikan data DNA pribadi mereka. Tak hanya itu, fenomena ini juga dapat mengubah industri medis dengan penemuan obat, perawatan dan bahkan penyembuhan untuk berbagai penyakit.

Pendiri Genomelink, Tomo Takano, telah bermitra dengan raksasa DNA, LunaDNA dan Sano Genetics. Dia memberikan kompensasi kepada konsumen untuk informasi genetik mereka.

Ada kekhawatiran tersendiri yang membyat banyak orang tak mau melakukan tes ini. Salah satunya adalah orang akan mengetahui risiko penyakitnya atau keluarga yang mengetahui informasi negatif tentang orang tua kandung mereka, menyebabkan banyak orang tidak mau melakukan tes ini.

Namun, ia mengatakan dengan berfokus pada sifat-sifat seperti nutrisi, kebugaran, dan kepribadian. Mereka berharap dapat menciptakan pengalaman penemuan DNA yang lebih mengasyikkan, namun tetap mendidik bagi konsumen.

“Kami percaya kemitraan seperti kami dengan Sano Genetics adalah langkah pertama dalam meneliti penyakit dan gangguan langka tanpa penyembuhan. Kami ingin menggunakan data DNA untuk meneliti dan mempelajari gangguan umum seperti eksim, psoriasis, diabetes, dan kondisi kesehatan mental, serta tempat penyakit langka seperti distrofi otot,” kata Takano.

Sementara data yang dikumpulkan sebagian besar akan digunakan oleh dokter. Pasien masih dapat memperoleh manfaat besar dari informasi tentang nutrisi dan penilaian fisik mereka.

Untuk nutrisi dan kebugaran, ada bidang yang berkembang yang disebut "nutrigenomik". Hal ini untuk mencoba memahami bagaimana genetika memengaruhi asupan makanan dan gizi kita.

Saat ini, telah ada beberapa tim atlet profesional yang menggunakan informasi genetik untuk mempersonalisasikan pelatihan dan pengumpulan data ini dapat membantu ini tumbuh lebih jauh.

Akan tetapi, masalah privasi juga menjadi masalah utama dengan platform DNA. Banyak dari pengguna takut di mana data itu disimpan dan bagaimana itu digunakan.

"Kami sangat peduli dengan privasi pengguna dan keamanan data. Itu sebabnya pengguna dapat menghapus data mereka dari server kami sendiri kapan saja. Kami tidak akan pernah menjual data pengguna," kata Takano.

Takano mengatakan, mereka terkadang merekrut pengguna untuk berpartisipasi dalam proyek penelitian yang didanai oleh lembaga akademik. Namin, kata dia, mereka selalu menjangkau pengguna untuk persetujuan eksplisit dan memberikan hadiah uang untuk berpartisipasi.

Takano mengatakan, setidaknya dia menyiapkan kompensasi bagi mereka yang berpartisipasi dalam studi. Kompensasi itu berkisar dari 10 dollar untuk survei sederhana hingga ratusan dolar untuk studi yang lebih kompleks.

Selain itu, peserta menerima kompensasi untuk biaya perjalanan dan tunjangan kesehatan, termasuk akses ke perawatan baru melalui uji klinis. Lalu, peserta menerima pembaruan berkala tentang penelitian yang mereka dukung, dan laporan kesehatan dan kebugaran yang dipersonalisasi gratis berdasarkan profil genetik mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement