Kamis 02 Mar 2017 15:48 WIB

Harga Cabai Bawa Berkah untuk Petani Kediri

Mistoyo (kanan), petani cabai yang bergabung dengan KSM Lamor Kelud Sejahtera.
Foto: las al azhar
Mistoyo (kanan), petani cabai yang bergabung dengan KSM Lamor Kelud Sejahtera.

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Fenomena tingginya harga cabai membawa keberkahan bagi petani cabai di lereng Gunung Kelud, Puncu, Kediri. Mistoyo adalah petani cabai sekaligus guru mengaji di TPA Rohamtussalam, Dusun Laharpang, Puncu, Kediri yang sudah menjadi anggota KSM Lamor Kelud Sejahtera program Sejuta Berdaya Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar. Dari situ, Mistoyo mendapatkan pembinaan cara menanam cabe.

Dulu, Mistoyo pernah bekerja sebagai penjual pisang dan terjerat riba karena tanggungan orang tuanya. Kini dia juga harus membiayai kuliah istrinya disamping memenuhi keperluan harian keluarga. Dengan kebutuhan yang semakin besar tersebut, Mistoyo harus bekerja lebih ekstra.

Dengan semangat yang tinggi Mistoyo bergabung dengan KSM Lamor Kelud Sejahtera dan mendapat pinjaman modal non riba sebagai petani cabai. Terus mendapat arahan dan pendampingan, disaat para petani cabai di desanya belum panen cabai, Mistoyo justru sudah panen dan hasilnya maksimal.

Di masa petik pertama ini ia sudah mendapat 65 kg cabai yang dijual dengan harga 111 ribu /kg. Prediksinya, jumlah ini akan terus merangkak naik, baik hasil panen atau pun harganya. Tingginya harga cabai kali ini menjadi rekor harga tertinggi dalam sejarah pertanian cabe di lereng Gunung Kelud, Kediri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement