Rabu 06 Mar 2019 07:40 WIB

Tukang Las itu Sukses Jadi Pengusaha Neon Box

Rumah Gemilang Indonesia (RGI) LAZ Al Azhar mengubah hidupnya.

Marino dan karyawannya.
Foto: Dok LAZ Al Azhar
Marino dan karyawannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi seorang pebisnis, tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Marino Nugroho (31 th). Apalagi ia mengaku tidak memilki bakat dan pendidikan untuk menjadi pengusaha. Sekolah pun tak tamat SMA, karena saat masih muda ia banyak habiskan waktunya untuk hura-hura di jalanan.

Tapi kini Marino menjadi salah satu pendiri Neonbox.id,  sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa periklanan. Omsetnya mencapai Rp  50 juta per bulan dan sudah memiliki lima orang karyawan. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasanya pun merupakan perusahaan dengan brand-brand ternama.

Tahun 2014 lalu Marino memutuskan untuk merantau ke Jakarta dan meninggalkan daerah kelahirannya, Cilacap. Mempunyai mimpi punya pekerjaan yang enak, Marino justru menjadi tukang las di salah satu bengkel. Karena saat itu hanya itu yang bisa ia pelajari dengan mudah.

Bosan kerja di bengkel, tahun 2015 Marino masuk ke Rumah Gemilang Indonesia (RGI), program pembinaan generasi produktif binaan LAZ Al Azhar dan mengambil jurusan desain grafis. Ia ingin memiliki skill lain yang bisa ia andalkan untuk mencari kerja nantinya. 

Tapi ternyata selama di RGI Marino juga berhasil memperbaiki dirinya. Ia tak hanya belajar cara desain, layout dan lain-lain, tapi juga belajar bagaimana untuk memahami agama Islam secara benar.

“Alhamdulillah RGI mengubah hidup saya. Bagi saya RGI sudah seperti rumah. Di sana saya seperti orang yang terlahir dan hidup kembali. Kedua orang tua saya sudah meninggal. Sempet kepikiran, apa yang bisa saya kasih untuk mereka, sementara doa untuk mereka aja saat itu saya gak bisa. Alhamdulillah setelah di RGI kini saya bisa mengirimkan doa untuk mereka,”  aku Marino sambil mata berkaca-kaca, melalui rilis LAZ Al Azhar yang diterima Republika.co.id, Selasa (5/3).

Setelah lulus dari RGI, Marino mengaku melihat ada bengkel las yang masih beroperasi tapi kondisinya setengah hidup. Ia pun berinisiatif untuk menyampaikan konsep bisnis ke pemiliknya agar bengkel las itu bisa bangkit kembali. Akhirnya konsep bisnis yang ditawarkan Marino pun diterima dan kini mereka bekerja sama.

photo
Marino, tukang las yang menjadi pengusaha neon box.

Marino pun mulai membangun usaha barunya ini dari nol. Ia pasarkan jasa pembuatan neon box  lewat website dan sosial media. Alhamdulillah satu persatu orderan pun mulai masuk.

“Dulu setiap ada orderan masuk saya yang mendesain dan las sendiri, sampai saya yang pasang ke tempatnya langsung. Kalau  sekarang sudah mulai banyak orderan,  jadi saya harus rekrut karyawan. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar,”  ujar Marino.

Bisnis neon box Marino yang ia jalankan sejak 2018 lalu ini sudah memiliki klien hampir seluruh wilayah di Jabodetabek. Ia pun mengaku bersyukur dengan apa yang ia capai saat ini. “Bagi saya sukses itu hak semua orang. Tak  peduli apa latar belakang kita, asal kita punya tekad kuat, semangat pantang menyerah dan banyak beribadah, tentunya kita berhak mendapat kesuksesan itu,”  jelas Marino.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement