Rabu 16 Dec 2015 08:45 WIB

Begini, Cara Membuat Lightsaber Menurut Sains

Dalam film Star Wars: The Force Awakens tiga aktor asal Indonesia akan turut berlaga. Mereka adalah Iko Uwais, Yayan Ruhian, dan Cecep Arif Rahman.
Foto: AP
Dalam film Star Wars: The Force Awakens tiga aktor asal Indonesia akan turut berlaga. Mereka adalah Iko Uwais, Yayan Ruhian, dan Cecep Arif Rahman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua hari lagi penayangan film epik Star Wars di Indonesia. Umumnya, para penggemar akan membuat berbagai aksesori untuk semakin memeriahkan acara nonton. Lightsaber mungkin menjadi salah satu aksesoris yang difavoritkan untuk dibawa ketika nonton.

Tapi, bagaimana membuat lightsaber? Senjata para Jedi ini bisa dibuat menggunakan sains. Gianluca Sarri, dosen di sekolah matematika dan fisika di Queen's University Belfast mengatakan ide di balik pembuatan lightsaber adalah jenius dan sangat senderhana. Menulis di The Conversation, dia mengatakan ide lightsaber adalah senjata ringan dan sangat kuat menggunakan pisau energi yang bukan hanya bisa digunakan untuk melawan musuh. Lightsaber juga bisa menjadi pelindung dari ledakan laser.

Untuk bisa membuat lightsaber dalam kehidupan nyata, kata dia, tentu Fisikawan harus cukup pintar dan harus menjadi salah satu penggemar Star Wars. Cara membuat lightsaber salah satunya bisa menggunakan laser yang tampak sebagai ledakan yang sagat terang. Arah cahayanya juga teratur.

Sambut Star Wars, Foto Profil Facebook Kini Bisa Tampilkan Lightsaber

Namun, tantangan untuk membuat lightsaber adalah ukuran. Lightsaber yang digunakan Luke Skywalker untuk melawan penjahat Sith cukup panjang. Katakanlah 3 feet atau sekitar 1 meter. Untuk melakukan ini, Anda harus mmebuat sinar laser berhenti di titik tertentu. Hal ini tidak mudah sebab cahaya akan cenderung untuk berpindah ketika tidak ada rintangan.

Salah satu solusinya adalah bisa menempatkan cermin di ujung pisau. Namun, akan sangat memalukan jika berperang menggunakan lightsaber dengan cermin di ujungnya bukan? Masalah kedua adalah pedang ini membutuhkan banyak kekuatan untuk bisa menghancurkan bahan. Laser pengelasan yang digunakan dalam industri bisa melakukan itu. Sayangnya, hal ini akan memerlukan banyak sekali energi. Jika lightsaber terbuat dari laser, penggunanya memerlukan mekanisme pendinginan yang cukup agar gagang lightsaber tak ikut berpijar dan tak meleleh di tangan.

Meskipun membuat lightsaber dari laser tampaknya sulit, Anda tidak perlu khawatir. Sebab, Sarri membuat alternatif pembuatan lightsaber dengan teknologi plasma. Plasma adalah gas panas yang atom-atomnya terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu inti atom dan elektron.

Gas-gas tertentu seperti klorin dan helium akan memberikan hasil plasma dalam warna hijau dan merah ikonik seperti senjata Ksatria Jedi. Dia mengatakan lightsaber hijau milik Ksatria Jedi bisa terbuat dari klorin plasma yang memancarkan cahaya dominan hijau, sedangkan lightsaber milik penjahat Sith bisa terbuat dari helium yang sebagian besar memancarkan sinar di spektrum merah menuju ungu.

"Meskipun teknologi laser terus berjalan menuju hal-hal yang lebih efisien, namun teknologi kita masih sangat jauh dibandingkan cara kerja lightsaber," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement