Senin 11 Jan 2016 17:42 WIB

Bukan Uang, Ini Rahasia Kebahagiaan yang Lebih Penting

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Dwi Murdaningsih
Bahagia (ilustrasi)
Foto: Feed
Bahagia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Para ilmuwan terus mencari rahasia mendapatkan kebahagian, apakah dengan berhenti menggunakan Facebook, berbicara spanyol atau dengan berhubungan seks lebih sering. Sebuah studi baru menemukan bahwa menghargai waktu Anda atas uang Anda dapat membantu Anda merasa lebih puas dan bahagia

Dilansir dari Science Alert, para peneliti dari University of British Columbia di Kanada merekrut lebih dari 4.600 peserta. Para peserta merupakan mereka yang memprioritaskan waktu mereka dan mereka yang memprioritaskan kekayaan mereka. Hasilnya, para peserta yang lebih tua lebih mungkin untuk mendukung waktu atas uang. Tim juga menemukan bahwa mereka yang menempatkan waktu pertama cenderung lebih bahagia secara keseluruhan.

"Tampaknya orang yang  memiliki preferensi stabil untuk menilai waktu mereka lebih bisa mendapatkan lebih banyak uang, dan memprioritaskan waktu dikaitkan dengan kebahagiaan yang lebih besar," kata pemimpin peneliti Ashley Whillans.

"Memiliki lebih banyak waktu luang mungkin lebih penting untuk kebahagiaan daripada memiliki lebih banyak uang," tambahnya.

Meskipun ukuran sampel yang besar, penelitian ini memang memiliki keterbatasan karena  tidak memasukkan orang yang hidup di garis kemiskinan, misalnya, yang mungkin tidak memiliki kemewahan memprioritaskan apa pun selain uang. Tetapi penelitian menemukan bahwa jenis kelamin, pendapatan, dan status perkawinan tidak berpengaruh pada apakah peserta ditempatkan waktu atas uang atau sebaliknya.

Hasil penelitian yang  telah diterbitkan dalam jurnal Psychological Sosial dan Ilmu Kepribadian ini menunjukkan dengan menghargai waktu membawa Anda pada kebahagiaan daripada menghitung uang Anda. Jadi jangan terjebak dengan kerja yang ekstra. Bila Anda sedang libur maka nikmatilah libur Anda selagi masih bisa.

 

baca juga:

Samsung Buat TV Modular 170 Inci

Bahan Termahal di Dunia Dijual Rp 2 Triliun per Gram

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement