Rabu 09 Mar 2016 06:38 WIB

Kacamata ND5 Digunakan Saksikan GMT di Belitung

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pelajar mengikuti upacara pelepasan sebelum mengikuti Ekspedisi Maritim dengan tujuan Belitung dengan menggunakan KM Kelud di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/3).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah pelajar mengikuti upacara pelepasan sebelum mengikuti Ekspedisi Maritim dengan tujuan Belitung dengan menggunakan KM Kelud di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Gerhana Matahari Total (GMT) akan terjadi di 12 wilayah propinsi di Indonesia. Tim ekspedisi maritim GMT rombongan kemenko maritim saat ini masih menunggu peristiwa GMT yang akan terjadi pada Rabu (9/3) pukul 07.22-07.25 selama  2 menit 10,7 detik pada 07.22 -07.25.

Panitia menyediakan kacamata ND5 untuk 1.100 peserta ekspedisi. Guru besar astonomi Institut Teknologi Bandung (ITB) Suhardja D Wiramihardja yang ikut dalam ekspedisi ini mengatakan kacamata ini menyaring 100 ribu kali cahaya matahari. Kacamata ini berbentuk tipis, menyerupai kertas dengan filter hitam tepat di posisi mata.

"Kaca mata yang paling aman untuk melihat gerhana adalah kacamata yang memperlemah intensitas sinar matahari di semua panjang gelombangnya, bukan panjang gelombang tertentu saja," ujar dia.

Dia mengatakan matahari adalah objek yang berbahaya sehingga untuk menyaksikannya harus menggunakan pengaman. Melihat matahari selama 20 detik secara langsung, kata dia bisa berakibat kerusakan pada mata.

Pada peristiwa GMT kali ini, kaca mata ND5 digunakan pada saat bulan mulai menutup matahari dan pada saat bulan akan meninggalkan matahari. Pada saat bukan sempurna menutup piringan matahari, kacamata ini bisa dilepas. Peserta gerhana disarankan untuk menyaksikan GMT dengan mata telanjang.

"Tapi pada saat bulan akan meninggalkan matahari, kacamata ini wajib dipakai sebagai pengaman," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement