REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah studi akan mempelajari bagaimana kucing berbicara atau berkomunikasi dengan pemiliknya. Tim penelitian yang dilakukan oleh Susanne Schötz, salah satu tim dari Lund University di Swedia menduga kucing dapat mengembangkan aksen seperti yang manusia lakukan.
"Kita tahu bahwa melodi suara mereka bervariasi, tapi kita tidak tahu bagaimana menafsirkan variasi ini," ujar dia, dikutip dari Science Alert.
Tim peneliti akan merekam suara sekitar 30 sampai 50 kucing pada situasi yang berbeda. Misalnya, ketika kucing ingin mengakses lokasi yang diinginkan, ketika kucing puas, ramah, senang, lapar, kesal atau bahkan marah. Tim berusaha mengidentifikasi perbedaan dalam pola suara atau fonetis mereka.
Sebuah penelitian baru berharap untuk melihat apakah kucing sebenarnya mengambil dialek pemiliknya untuk mengkomunikasikan kebutuhan mereka secara lebih efektif. Schötz dan timnya akan melakukan studi lima tahun untuk melihat bagaimana intonasi, suara, dan gaya berbicara mempengaruhi 'kucing berbicara'.
Tim akan melakukan ini dengan menganalisis bicara kucing berdasarkan wilayah di mana mereka tinggal. Dari pola fonetis yang dipelajari, tim akan menganalis 'bahasa kucing'. "Kami ingin mengetahui sampai sejauh mana kucing domestik dipengaruhi oleh bahasa dan dialek yang digunakan manusia untuk berbicara kepada mereka, karena tampaknya bahwa kucing menggunakan dialek yang sedikit berbeda dalam suara yang mereka hasilkan," kata Schötz.
Studi ini baru saja dilakukan. Tim yakin apapun hasilnya nanti dapat digunakan untuk memahami bagaimana manusia bisa hidup bersama kucing degan lebih baik. Terutama karena kucing merupakan hewan yang umumnya digunakan sebagai hewan terapi di panti jompo dan rumah sakit.
baca juga: Rusia-Eropa Luncurkan Roket Proton ke Orbit Mars