REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah jenis baru dari vaksin HIV, akan pindah ke fase II uji klinis pada 2017. Hal ini dilakukan setelah percobaan tahap I menunjukkan bahwa itu aman untuk digunakan pada manusia.
Adapun vaksin baru yang berpotensi ini akan diuji pada 600 orang di Amerika Utara, untuk melihat seberapa baik dapat mencegah mereka dari virus. Dalam fase uji coba I, hanya dibentuk untuk menunjukkan bahwa vaksin ditolerir dengan baik oleh tubuh manusia.
Mereka tidak menunjukkan apakah itu benar-benar bekerja sebagai pengobatan pencegahan. Namun, tim melihat hasil yang menjanjikan, dengan vaksin yang memicu respon imun pada pasien positif HIV. "Kami sangat bersemangat dengan hasil tahap I," kata ketua tim Chil-Yong Kang, dari Universitas Western di Kanada, dilansir dari laman Science Alert Rabu (7/12).
"Percobaan menunjukkan bahwa vaksin kami merangsang secara luas menetralisir antibodi, yang tidak hanya pada satu sub-jenis HIV, tetapi sub-tipe lain," lanjut dia.